Mohon tunggu...
BINTANG PRAMESWARI
BINTANG PRAMESWARI Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Ganesha

Memiliki hobi di bidang kesenian, seperti menari (Tari Tradisional Bali) dan memainkan beberapa alat musik trasidional Bali yaitu gender wayang dan rindik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama Hindu: Asal Usul Manusia hingga Usada Tradisional COVID-19

16 Oktober 2025   20:57 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:57 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia, yang penuh dengan filosofi mendalam. Pada artikel ini, kita akan mengupas empat topik menarik, yaitu: manusia pertama menurut Agama Hindu, dasar keyakinannya, pandangan tentang mengenai COVID-19, dan pengobatan/ usada tradisionalnya.

Siapakah manusia pertama menurut Agama Hindu?

Menurut Hindu, Manu merupakan manusia yang paling pertama diturunkan ke muka bumi berdasarkan kepercayaan Hindu. Manu diturunkan ke dunia oleh Dewa Brahma. Menurut Agama Hindu, Manu yang pertama adalah Swayambu Manu yang dipercaya sebagai kakek moyang manusia pada Manwantara pertama. Swayambu Manu menikah dengan Satarupa dan memiliki keturunan yang disebut "Manawa", sehingga kata "manusia" dalam Bahasa Sansekerta disebut "Manawa". Menurut agama Hindu, Swayambu Manu dan Satarupa merupakan pria dan wanita pertama di dunia, atau era kehidupan pertama. Setelah masa Swayambu Manu berakhir, dunia memasuki masa Manu yang baru, dan demikian silih berganti sampai empat belas Manu terlahir ke dunia.

Manu diberi tugas untuk merangkum dan menuliskan kitab bernama Manu Smriti yang menjadi panduan bagi manusia berikutnya untuk hidup di dunia. Manu Smriti adalah kitab yang ditulis oleh "manusia" sehingga tidak menjadi kitab suci agama Hindu. Berbeda dengan Veda yang ditulis atau diajarkan oleh Tuhan pada umat Hindu. Hal itu yang menjadikan derajat Veda dengan Manu Smriti menjadi berbeda. Veda adalah kitab suci, sedangkan Manu Smriti adalah kitab panduan, atau konstitusi untuk umat manusia.

Apakah dasar keyakinan Agama Hindu?

Panca Sraddha adalah lima dasar keyakinan dalam agama Hindu yang terdiri dari Brahman, Atman, Karma, Punarbhava, dan Moksha. Keyakinan ini tidak hanya menjadi fondasi spiritual, tetapi juga berfungsi sebagai panduan moral yang mempengaruhi tindakan sehari-hari penganut Hindu (Noviyani, N. W. (2024).

Adapun bagian-bagian dari Panca Sraddha, yakni:

  • Brahman adalah percaya dengan adanya Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
  • Atman adalah percaya atau keyakinan terhadap atman. Keyakinan umat Hindu terhadap atman disebut dengan Atma Tattwa.
  • Karma Phala adalah keyakinan pada Karmaphala yang merupakan hukum sebab akibat. Pada konsep ini, umat Hindu memiliki konsep berpikir bahwa dalam setiap makhluk di dunia ini akan mendapatkan sebab dan akibat dari perbuatan atau tingkah lakunya selama hidup di dunia ini.
  • Punarbhawa adalah keyakinan pada kelahiran kembali. Pada konsep ini, umat Hindu memiliki keyakinan bahwa setelah kematian aka nada kesempatan kelahiran kembali. Kelahiran kembali ini merupakan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan sebelumnya.
  • Moksha yaitu keyakinan akan bersatunya atman dengan Brahman.

Covid-19 ditinjau dari agama Hindu?

Dalam agama Hindu memandang Covid-19 sebagai sebuah teguran dan renungan bagi para manusia, untuk berhenti sejenak dan menyerahkan diri kepada Sang Hyang Widhi. Dalam agama hindu manusia mempunyai hukum karma yang disebabkan oleh perbuatannya sendiri, semua perbuatan mendapatkan hasil, baik perbuatan bagus bagi masyarakat maupun perbuatan yang merugikan masyarakat dan diri sendiri, kedua hal ini akan memperoleh hasil baik di dunia maupun di akhirat. Hukum karma tidak dapat ditolak oleh siapapun. Pandemi Covid-19 merupakan sebuah hukum karmaphala dari perbuatan manusia yang tidak bijak dalam bertindak. Tindakan-tindakan manusia yang justru membawa dirinya pada kesengsaraan. Covid-19 masuk ke dalam Prarabdha Karmaphala, yaitu karma hasil perbuatan kita pada kehidupan sekarang yang pahalanya diterima habis dalam kehidupan sekarang juga (Sari, E. K. (2021).

Kemunculan virus corona atau Covid-19 diketahui berasal dari kota Wuhan, Cina. Virus ini menyebar melalui kontak fisik sampai diseluruh dunia termasuk Indonesia. Sebagian besar aktivitas masyarakat suatu daerah khususnya Bali menjadi terhambat hingga terpaksa diberhentikan. Segala kebijakan diberlakukan pemerintah demi mencegah serta mengurangi penyebaran Covid-19. Selain mempengaruhi kesehatan manusia, hal ini juga berdampak kepada kehidupan sosial budaya dan kearifan lokal di Bali. Dampak positif pandemi Covid-19 terhadap kehidupan sosial budaya dan kearifan lokal di Bali dapat membentuk kehidupan harmonis melalui falsafah Tri Hita Karana. Sedangkan, dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap kehidupan sosial budaya dan kearifan lokal di Bali menyebabkan seluruh kegiatan keagamaan dan tradisi budaya masyarakat Bali terpaksa dibatasi untuk mencegah penularan virus tersebut (Susiani, K., et al 2021).

Pengobatan/ usada dalam sastra Hindu dalam menghadapi Covid-19?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun