Bicara mengenai matahari, ranahnya sudah termasuk ekosistem tata surya. Selagi warnanya masih seperti sekarang (belum oranye ===> Â dan bukan tampak berwarna oranye karena pengaruh atmosfir), dan juga selagi kemampuan manusia masih seperti yang ada saat sekarang, maka kiranya itu tidaklah perlu diutak-atik lebih lanjut. Terima apa adanya, yang diberikan kepada kita. Tetapi jangan dimaknai bahwa kita harus menerima (secara langsung) apa yang diberi dalam jumlah semaksimal mungkin, yah. Selain kurang baik bagi kesehatan kulit, akan terlihat sekali kalau kita serakah. :)
Terkait dengan upaya memilih jenis tetumbuhan yang ada pada ruang hijau/area resapan sebagaimana dikemukakan sebelumnya, agar tidak dianggap sebagai suatu hal yang bisa mematikan sumber rejeki bagi sebagian pihak ...Â
Perlu dibedakan dalam hal ini mengenai kepentingan bersama (public interest) dan kepentingan pribadi (private interest). Pemilihan jenis tetumbuhan lokal, yang mana membuat tetumbuhan itu dengan mudah untuk hidup pada suatu area  ... serta biaya pemeliharaannya bisa diminimalkan, berkaitan dengan masalah kepentingan bersama. Bila unsur estetika ingin diikutkan pula sebagai sebuah faktor penilaian, penilaian mengenainya tentu tidak terbatas pada pengamatan/selera pihak tertentu saja. Dimana dalam hal ini, barulah dibicarakan "seni" mengenai memilih jenis serta penempatan yang tepat selagi itu juga masih berada dalam lingkup upaya memelihara keseimbangan ekosistem.Â
Berbeda dengan penanaman jenis tetumbuhan tertentu (yang mana bisa jadi bukanlah tetumbuhan lokal) pada pekarangan/area dalam rumah/bangunan pribadi, dimana itu mungkin dilakukan karena hobi, Â estetika (biasanya berdasar selera pribadi) terkait rumah/bangunan pribadi itu secara keseluruhan, Â atau upaya memenuhi ekosistem yang ada dalam rumah itu sendiri. Terkait yang terakhir itu jangan heran juga, mengapa bisa dikatakan begitu.Â
Disebabkan karena jenis kegiatan/aktivitas dan juga perabot yang mendukung mengenainya ... yang ada di sebuah rumah/bangunan pribadi, belum tentu sama, antara rumah/bangunan yang satu dengan yang lainnya. Dimana itu bisa  berkaitan dengan masalah partikel-partikel (terkait debu atau gas tertentu), atau ... "getaran". "Getaran" itu bukan dimaknai sebagai gempa, yah. :) Tetapi getaran rasa yang timbul saat kita melihat sesuatu dan kemudian timbul rasa nyaman karenanya.Â
Dimana karena itu semua, ranahnya termasuk ranah pribadi tentunya itu termasuk pada masalah kepentingan pribadi (private interest) dan kiranya tidak dicampur adukkan dengan masalah kepentingan publik/umum/bersama. Dan karena merupakan kepentingan pribadi, maka tentunya itu ... sepatutnya ... dibiayai dari kantung pribadi itu sendiri. :)
Hal seperti itu mungkin kurang diperhatikan, padahal ... "yang sedikit itu bisa jadi bukit".  Disini yang dibicarakan khan bukan area seluas lapangan bola saja (tingkat RT/district), tetapi bisa mencapai ratusan kilometer persegi (tingkat kota/town/city). Dimana selisih dari "yang harus dikeluarkan" dan "yang  perlu dikeluarkan", akan sangat memegang peranan penting terkait kemajuan/perawatan pada bidang penataan/pembangunan lainnya.Â
Bicara mengenai keseimbangan (terkait pemasukan-pengeluaran dalah hal dana/budget), bila segala sesuatunya dilakukan sesuai/sebanding dengan proporsionalnya masing-masing, tidak perlu terjadi "ikut edan supaya bisa keduman". Sebaliknya, bila ada  budget/dana yang harus keluar dengan jumlah yang "tidak sepantasnya/proporsional", maka dengan sendirinya banyak bidang-bidang lain yang akan terlantarkan/tidak mendapat jatah secara proporsional/sepantasnya. Contoh yang dikemukakan itu terkait masalah pengadaan seputar ruang hijau/area resapan,  kiranya perhatian yang sama juga patut diberikan pada banyak bidang lainnya.
Itu semua masih berupa kerangka pemikiran. Diumpamakan sebagai kendaraan, itu masih chasis-nya saja. Terkait dengan jenis mesin dan body yang patut dipakai, kiranya disesuaikan pada kondisi yang ada pada wilayah masing-masing.
Peeeace 4 all