Mohon tunggu...
Binggi Ambang Wicaksono
Binggi Ambang Wicaksono Mohon Tunggu... Jurnalis - Abaikan, hanya sedikit suara kecil untuk menambah warna dalam kehidupan

Journalism, 1996 November | Instagram : binggiambang | Twitter : Bing_Bang21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Impiannya Tak Serapuh Tisu yang Dijualnya

12 September 2019   03:05 Diperbarui: 12 September 2019   03:17 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sore itu, Rabu (8/11/2017) Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan berselimut awan tebal kehitaman. Karyawan, pedagang, hingga anak sekolahan mulai tumpah ruah ke jalan untuk kembali pulang.

Masih berlatarkan senja, seorang anak duduk bersandar di pijakan tangga sebuah jembatan yang terhubung ke pintu masuk Stasiun Tanjung Barat Jakarta Selatan. Dia lah Ryan Ali Syahputra.

Anak berkulit hitam yang duduk di bangku sekolah dasar itu terlihat mengusap sedikit keringat di dahinya sambil menawarkan tisu kepada pejalan kaki yang melintas.

Jembatan besi berwarna perak menjadi atap sekaligus lantai baginya mencari beberapa lembar ribuan. Sebuah botol air plastik berisi minuman stamina hadir di depannya menemani jualan hingga pukul sembilan malam nanti.

Siang hari saat kegiatan sekolah berakhir, Ryan sapaan akrab anak itu mulai merapihkan barang dagangan dan bertolak menuju jembatan.

Dengan menaiki kuda besi, ia datang bersama sang kaka dengan membawa sebuah kantong plastik hitam berisi setumpukan tisu yang siap diperjualbelikan.

Sekolah Master Depok, Jawa barat menjadi tempat menimba ilmu Rian. Sekolah yang berada di kawasan terminal ini di dominasi anak jalanan yang tak mampu menyentuh bangku pendidikan.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini bercita-cita ingin bekerja di kantoran. Alasannya sederhana, ia ingin membahagiakan ayah dan ibunya.

"Aku pengen jadi orang kantoran biar nanti bisa bahagiain orang tua, bisa beliin rumah sama naikin haji," ujarnya sambil tertawa.

Dalam keseharian, orang tua Ryan bekerja sebagai penjual sop buah. Dengan senyum tulus dan wajah sumringah, ia mengaku beruntung masih memiliki ayah dan ibu yang ada untuk dirinya.

Anak berusia sepuluh tahun yang telah berjualan sejak duduk di kelas dua ini mematok harga sepuluh ribu rupiah untuk tiga bungkus tisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun