Mohon tunggu...
Khalishah Nabila Firdaus
Khalishah Nabila Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya merupakan seseorang yang menyukai karya fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kecemasan Beretorika: Jadikan Kecemasan sebagai Batu Kecil yang Dapat Dilewati

14 Mei 2024   16:09 Diperbarui: 14 Mei 2024   21:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Salah satu permasalahan yang seringkali muncul ketika beretorika adalah gangguan psikologis berupa kecemasan atau anxiety. Gangguan kecemasan dapat terjadi pada setiap orang, biasanya dialami saat seseorang akan tampil di depan umum.

Dalam beretorika, gangguan psikologis ini disebut dengan demam panggung. Kecemasan yang dimaksud berupa takut untuk berbicara, karena orang yang mengalami belum siap untuk tampil, dan hal ini wajar saja terjadi, lebih lagi jika orang tersebut jarang atau belum pernah berbicara di hadapan banyak orang.

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa seseorang mengalami demam panggung, di antaranya adalah kurangnya latihan, kurangnya kesiapan dalam materi, dan terakhir sedikitnya pengalaman yang dimiliki.
Ketiga penyebab tersebut terdiri dari sifat internal dan eksternal.

Secara lebih rinci, kecemasan dalam berbicara di depan umum muncul karena faktor-faktor psikologis seperti takut dianggap bodoh, kekhawatiran yang tidak beralasan, atau pengalaman buruk sebelumnya. Hal ini disebut sebagai trait anxiety atau sifat kepribadian.
 
Namun, seringkali kecemasan muncul tiba-tiba di atas panggung, seperti kehilangan fokus, tegang, gugup, dan takut. Penyebabnya adalah rasa takut gagal yang kuat dan pikiran negatif yang membatasi. Jenis kecemasan seperti ini disebut state anxiety atau kecemasan situasional.
 
Dapat disimpulkan bahwa kecemasan sebenarnya adalah respons emosional terhadap tekanan dan perasaan tidak mampu menghadapinya. Kecemasan dalam berbicara di depan umum seringkali dihadapi dengan dua cara. Pertama, melawannya dengan menghadapinya sehingga keadaan dapat diatasi. Kedua, melarikan diri atau menghindar sehingga kecemasan semakin membesar.
 
Orang yang mengalami kecemasan dalam berbicara di depan umum memiliki ciri-ciri seperti suara yang parau, terbata-bata, diam dalam waktu yang lama, dan seringkali mengakhiri pidato tanpa penjelasan. Secara fisik, mereka mungkin berkeringat dan detak jantungnya meningkat.
 
Namun sebenarnya, kecemasan dalam berbicara di depan umum tidak perlu dihilangkan sepenuhnya. Kecemasan dapat membantu kita untuk lebih mempersiapkan diri, mempelajari materi dengan baik, dan memahami audiens. Oleh karena itu, kecemasan dalam berbicara di depan umum sebaiknya diatasi dengan persiapan dan latihan yang cukup.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun