Bumi ini sedang sakit. Banyak bencana alam terjadi bukan hanya di Indonesia. Tetapi juga di luar negeri. "BNPB: 33 kejadian bencana terjadi sepekan terakhir, 8 orang meninggal" (Sindonews.com/30/1/2023). Setiap orang dipanggil untuk mewariskan kehidupan yang lebih baik dengan cara merawat kehidupan (lingkungan). Itulah projek besar. Projek besar merawat kehidupan melalui pembuatan Eco Enzyme.
Terdorong oleh semangat mulia menyelamatkan kehidupan, SMA Cinta Kasih Tzu Chi memulai projek sederhana, membuat Eco Enzyme. Tindakan ini barangkali sangat kecil jika dilihat dengan kaca mata kerusakan alam akibat perilaku manusia yang menimbulkan banyak bencana alam seperti sekarang ini. Tetapi kami sadar bahwa cita-cita besar harus dimulai dengan langkah kecil.
Projek membuat Eco Enzyme dimulai dengan 30 peserta didik sebagai tim leader. Setiap siswa akan memimpin satu tim yang punya 10 anggota. Akan terbentuk 30 tim dengan jumlah peserta 300 siswa. Masing masing tim akan membuat 3 galon Eco Enzyme. Setiap gallon berisi 10 liter Eco Enzyme. Dengan rancangan seperti itu, akan dihasilkan 900 liter Eco Enzyme dalam satu sesi pembuatan.
Manfaat Eco Enzyme
Eco Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat (https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/)
Untuk aroma bisa disesuaikan dengan keinginan. Misalnya kita ingin aroma cengkeh maka dalam pembuatannya dicampur dengan cengkeh, dan seterusnya.
Manfaat Eco Enzyme sangat banyak. Misalnya menjadi unsur penyubur tanaman, penjernih air dan juga untuk obat kulit. Saat ini saya sedang menggunakan Eco Enzyme F2 aroma daun jeruk untuk mengobati kucing saya yang sakit kulit. Bahkan kita bisa membuat masker dari Eco Enzyme.
Cara Pembuatan Eco Enzyme