Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tiga Spirit Kodrati Maritim Indonesia Melalui Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS)

24 September 2016   09:34 Diperbarui: 25 September 2016   17:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://maritim.go.id/gerakan-budaya-bersih-dan-senyum-2/

Pentingya budaya bersih dan senyum selain hal itu menjadi spirit kodrati alam dan masyarakat Indonesia, budaya bersih dan senyum akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke tanah air. Hal ini menjadi sangat penting mengingat pemerintah memiliki cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia. Membangun budaya bersih memang tidak mudah. Hal ini menyangkut mentalitas masyarakat yang terbiasa hidup berdampingan dengan lingkungan kotor. Masih sering terlihat, masyarakat membuang sampah sembarangan. Masih sering dijumpai dari dalam mobil mewah sampah dibuang ke luar. Selokan dan sungai masih sering tersumbat oleh tumpukan sampah. Di mal dan hotel mewah masih sering pengunjung merokok sembarangan. 

Tidak berlebihan jika pada tahun ini Indonesia dinyatakan oleh World Bank sebagai Negara penyumbang sampah terbesar nomor dua di dunia, sebagaimana disampaikan oleh ibu Musyarafah, wakil ketua GBS. Mentalitas seperti ini memang tidak mudah dirubah karena masyakarakat selama ini terbiasa dengan lingkungan kotor. Disadari masyarakat perkotaan adalah masyarakat urban dari desa. Di desa mereka biasa hidup dengan lingkungan yang kotor. Di kampung binatang hidup dalam satu rumah dengan pemiliknya. Sapi dan kambing dipelihara dibelakang rumah. Bau kotoran sapi dan kambing sangat menyengat menjadi hal biasa. Bahkan demi keamanan, binatang peliharaan pada malam hari dibawa masuk ke rumah. Kebiasaan seperti itu sangat sulit dirubah manakala mereka tinggal di kota.

Budaya bersih dan senyum merupakan upaya merubah budaya lama. Ini adalah salah satu cara merevolusi mental masyarakat. Kendati hal ini tidak mudah, gerakan budaya bersih dan senyum yang digaungkan oleh kemenko maritim harus dilakukan secara massif oleh semua pihak. Berikut ini beberapa upaya yang menurut saya bisa dilakukan agar GBS bisa menjadi gerakan massif dan efektif.

  1. Bekerja Sama dengan Lembaga Pendidikan

Kemenko maritim berkerja sama dengan kementerian pendidikan untuk mensosialisasikan budaya bersih dan senyum. Ini menjadi upaya membangun generasi yang berkualitas pada era mendatang. Kendati saat ini satuan pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi telah membangun budaya bersih dan sehat. Akan tetapi hasilnya masih belum maksimal. Hal ini karena budaya bersih dan senyum baru sekadar ajakan belum menjadi dorongan intrinsik bagian dari proses pendidikan nilai yang terstruktur dalam kurikulum. Budaya bersih dan senyum harus dimasukan dalam kurikulum pendidikan nasional dalam ranah kompetensi inti. Dengan demikian dalam setiap kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas terdapat eksplorasi nilai budaya besih dan senyum.

Sumber:https://belajar.kemdikbud.go.id
Sumber:https://belajar.kemdikbud.go.id
  1. Bekerja Sama dengan Lembaga Keagamaan

Kemenko maritim juga harus bekerja sama dengan lembaga atau institusi keagamaan. Hal ini menjadi penting karena diluar masyakarat sekolah dan universitas ada masyarakat umum (masyarakat social dan masyarakat pasar) Didalam masyarakat social dan pasar ini para ulama dan pimpinan agama mengambil peran penting dalam pembentukan karakter masyarakat. Bukankah budaya bersih dan senyum bersumber dari iman dan bagian dari iman? Karena itulah tokoh agama dan pemimpin agama memiliki peran penting dalam perwujudan iman.

  1. Bekerja Sama dengan Kepala Daerah Provinsi dan Kota

Gerakan yang dicanangkan oleh kementerian dalam tingkat pusat akan lebih efektif ketika diturunkan kepada setiap kepala daerah dan kota. Kemenko maritim bersinergi dengan kepala daerah dan kota secara bersama-sama membuat kegiatan-kegiatan yang tersetruktur dan sistematis guna membudayakan hidup bersih dan senyum di setiap daerah dan kota. Pembiayaan pun akan lebih ringan karena dianggrkan dalam APBN dan APBD. Untuk memacu semangat membangun budaya bersih dan senyum, kemenko maritim bisa membuat kompetisi antar kepala daerah dan kota menjadi daerah yang paling bersih dan masyarakat yang paling ramah melalui senyum

  1. Bekerja Sama dengan Kelurahan dan Desa

Kerja sama dan program yang diturunkan kepada kepala daerah dan kota kemudian diteruskan kepada setiap kelurahan dan desa. Dengan menggerakkan setiap elemen yang ada di kelurahan dan desa, secara khusus kelompok Karang Taruna, program budaya bersih dan senyum dapat menjadi lebih efektif dan massif. Tentu diharapkan setiap keluarga dalam setiap kelurahan dan desa mendapatkan sentuhan program budaya sehat dan senyum. Ini akan sangat dashyat perngaruhnya.

  1. Bekerja Sama dengan BKKBN

Bekerja sama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi bagian penting untuk mewujudkan budaya bersih dan senyum dalam setiap keluarga di Indonesia. Pasalnya, BKKN adalah lembaga yang sangat intensif dalam membangun keluarga yang berkualitas. Keluarga yang berkualitas tentu saja keluarga yang memiliki kebiasaan dan budaya bersih, bersih lingkungan fisik dan bersih rohani.

  1. Bekerja Sama dengan Kementerian Pariwisata

Penting bagi kemenko maritim menggandeng kementerian pariwisata untuk mensukseskan program GBS. Kementerian pariwisata adalah kementerian yang sangat berkepentingan dengan out put program ini. Kesuksesan program GBS akan meningkatkan citra positif pariwisata Indonesia, dan tentu meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia

Selain berkerja sama dengan lembaga dan pihak-pihak yang terkait sebagaimana saya sebutkan di atas, memastikan tersedianya sarana pendukung disetiap lokasi publik merupakan factor penting untuk kesuksesan. Sarana pendukung itu antara lain, tempat sampah yang ramah lingkungan. Masih sering terjadi terutama di tempat-tempat umum/public tidak tersedia tempat sampah ramah lingkungan sehinga masyarakat membuang sampah disembarang tempat. Selain itu, tulisan-tulisan pengingat sebaiknya ditempel ditempat-tempat titik berkumpul. Tulisan-tulisan pengingat ini adalah bagian penting untuk membangun kebiasaan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun