Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bebas Finansial Lewat Freelance? Strategi Gen Z untuk Sukses

3 Juli 2025   15:09 Diperbarui: 3 Juli 2025   15:31 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi Z cenderung memilih sektor "freelancer" atau bisnis yang dikelola sendiri. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Salah satu dampak dari fenomena digitalisasi dalam berbagai bidang kehidupan manusia adalah terjadinya perubahan pilihan model pekerjaan oleh entitas generasi, terutama mereka yang dikategorikan sebagai generasi Z.

Generasi Z (selanjutnya disingkat GenZ), yang lahir antara 1997--2012, kini sedang mendefinisikan ulang arti dunia kerja.

Menurut survei global dari Fiverr (Februari 2024), hampir 70% GenZ saat ini sudah freelance atau berencana menjadi freelancer di masa depan.

Di Indonesia, tren serupa muncul melalui fenomena Work-From-Anywhere (WFA)--banyak startup lokal menawarkan imbauan bekerja dari mana saja, baik dari kantor, kafe, co-working space, atau bahkan saat sedang jalan-jalan.

Freelancing artinya bekerja secara independen, tanpa terikat pada satu perusahaan. Meskipun saya dari generasi Milenial, kalau disuruh pilih: kerja kantoran atau freelance, saya pasti pilih freelance.

Lantas, apa yang mendorong GenZ memilih freelance, dan apakah ini benar bisa mewujudkan financial freedom?

Alasan kenapa GenZ lebih pilih jalur freelance

Berdasarkan studi Fiverr di atas, berikut alasan utama kenapa GenZ lebih memilih jalur freelance atau bekerja mandiri, meliputi:

44% ingin nyaman secara finansial, 30% ingin fleksibel dalam berpergian dan bekerja dari mana saja, 25% bercita-cita punya bisnis sendiri, 20% punya target pensiun dini.

Laporan juga menunjukkan bahwa banyak GenZ merasa freelancing lebih aman daripada karier tradisional penuh kontrak.

Sebanyak 25--38% percaya freelance bisa lebih stabil ketimbang kerja tetap, terutama di tengah ancaman PHK dan otomatisasi AI.

Tiga alasan utama favorit GenZ adalah: kebebasan dan otonomi: bisa memilih proyek sesuai passion, pendapatan potensial lebih besar: karena fee ditentukan sendiri, fleksibilitas kerja: atur waktu dan lokasi kerja sendiri

Memangnya, freelance bisa jamin financial freedom?

Memangnya, freelance bisa jamin kebebasan finansial? Singkatnya: bisa, tapi tidak otomatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun