Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Masalah Lingkungan Hidup di Pilkada Jakarta 2024: Prioritas yang Mendesak

21 Mei 2024   22:58 Diperbarui: 21 Mei 2024   23:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gunung sampah. (Sumber gambar: detik.com)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 serentak sebentar lagi dimulai. Pilkada yang terdiri dari Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati (Pilbub) ini bakal digelar serentak di beberapa daerah di Indonesia.

Penyelenggaraannya telah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024.

Jelang Pilkada serentak di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, partai-partai mulai mengusung jagoan mereka masing-masing untuk bertarung di Pilkada.

Calon kepala daerah yang diusung pada Pilkada Jakarta diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang ditinggalkan oleh kepala daerah sebelumnya.

Membangun Jakarta sebagai kota global dan mempertahankan modernitas Jakarta sebagai kota cerdas adalah visi jangka panjang. Karenanya, visi pembangunan yang dicetuskan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta adalah:


Provinsi Daerah Khusus Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global, berfungsi sebagai pusat perdagangan, pusat kegiatan layanan jasa dan layanan keuangan, serta kegiatan bisnis nasional dan global.

Meskipun Jakarta telah memiliki ragam indikator sebagai kota global yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga penelitian seperti The Globalization and World Cities  Research Network (GaWC), Global City Indekx (GCI), dan Cities in Motion Indekz, terdapat segudang permasalahan yang harus ditutaskan oleh pemimpin baru Jakarta.

Salah satu permasalahan kompleks yang belum kunjung selesai ditangani hingga saat ini ialah masalah lingkungan hidup, terutama polusi udara dan polusi sampah.

Saya iseng mengecek kualitas udara hari ini di Jakarta melalui situs pemantau kualitas udara IQAir. Pada pukul 17:00 WIB, tercatat DKI Jakarta menempati peringkat ketiga dengan kualitas udara terburuk se-Indonesia. Peringkat pertama diduduki oleh Kota Tangerang, dan peringkat kedua diduduki oleh Kota Bandung.

Sedangkan, secara global, DKI Jakarta menempati peringkat keempat dengan kualitas udara terburuk di dunia. Peringkat pertama diduduki oleh Kinhasa-Kongo, peringkat kedua diduduki oleh Delhi-India, dan peringkat ketiga diduduki oleh Cairo-Mesir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun