Mohon tunggu...
Billy Jonathan
Billy Jonathan Mohon Tunggu... Guru - Hallo

“A little Consideration, a little Thought for Others, makes all the difference.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemampuan Berpikir Low Order Thinking dan High Order Thinking Menurut Bloom

20 Oktober 2021   20:08 Diperbarui: 22 Oktober 2021   11:25 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam Taksonomi Bloom sekarang ini, kita mengenal ada dua istilah yaitu low order thinking skill dan high order thinking skill. Low Order Thinking Skill (LOTS) merupakan kemampuan berpikir pada tahap menghafal dasar. Kemampuan berpikir ini masih mengandalkan ingatan otak bukan kemampuan otak untuk berpikir secara kritis. 

Sedangkan High Order Thinking Skill (HOTS) merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan kreatif. Peserta didik tidak lagi berpikir berdasarkan ingatan namun berdasarkan apa yang ia cari dan temukan sendiri. Dari penjabaran di atas LOTS bukan merupakan tujuan pendidikan kita saat ini. Tujuan pendidikan saat ini (menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang dicantumkan dalam Kurikulum 2013) adalah untuk membentuk kemampuan berpikir anak yang dapat berpikir secara kritis dan kreatif.

 Kemampuan ini justru bisa sangat memudahkan peserta didik untuk menyerap semua ilmu pengetahuan yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan taksonomi Bloom revisi yang termasuk High Order Thinking Skill, yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi.

1.Menganalisis
Kemampuan untuk mengurai informasi ke dalam bagian-bagian dan menentukan atau menjelaskan bagaimana bagian-bagian tersebut terkait. Contohnya: menemukan atau menentukan ide-ide pokok, argumen,  asumsi dari suatu teks yang tidak disampaikan secara eksplisit;  menentukan atau menyusun bukti yang mendukung dan tidak mendukung untuk suatu deskripsi kasus; menentukan pandangan penulis esai dari sudut pandang tertentu.

2.Mengevaluasi
Kemampuan untuk membuat pertimbangan/penilaian berdasarkan standar atau kriteria. Contohnya: menentukan metode yang memberikan solusi yang paling tepat untuk masalah yang disajikan; menentukan ketepatan kesimpulan peneliti berdasar data yang disajikan.

3.Mengkreasi
Kemampuan menyatukan unsur-unsur untuk membentuk suatu kesatuan; menata ulang unsur-unsur untuk membentuk pola atau stuktur yang baru. Contohnya: merencanakan karya tulis ilmiah berdasarkan topik yang diberikan; menyusun desain eksperimen; menyusun hipotesis untuk menerangkan fenomena yang tampak; menyusun akhir cerita.

Jadi, pendidikan yang fokus pada LOTS bukan pada HOTS akan menghasilkan peserta didik yang pasif, yang hanya pintar menghapal, meniru, tidak terampil menyelesaikan masalah, tidak kritis dan tidak kreatif. Tanpa HOTS tidak akan ada inovasi, tidak ada peningkatan kualitas hidup manusia. 

Tanpa HOTS manusia akan mudah dipengaruhi, menerima informasi tanpa mengkritisi kebenarannya, mengikuti suatu ajakan tanpa alasan yang mendasar. HOTS pada dasarnya adalah memanusiakan manusia; HOTS mengembangkan potensi diri manusia secara optimal. Akan tetapi LOTS juga tetap diperlukan karena untuk berpikir tingkat tinggi seseorang memerlukan hasil berpikir tingkat rendah. 

Contoh lain, ketika seseorang melakukan penilaian atau kritik terhadap suatu karya, ia perlu memahami apa yang dimaksud karya yang baik, mengetahui ciri-cirinya. Namun mengingat dan memahami saja tidak cukup, untuk dapat melakukan kritik ia harus menganalisis karya tersebut, memilih unsur-unsur karya tersebut dan menghubungkan dengan konsep/kriteria karya yang baik, dan melakukan penilaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun