Mohon tunggu...
Bilkis Saba
Bilkis Saba Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Masih dalam proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa dan Calon Penerus Bangsa

12 Desember 2020   03:29 Diperbarui: 12 Desember 2020   03:42 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran anak dalam sebuah keluarga adalah kader baru yang mana ketua umum(Ayah) dan jajaranya(Ibu,dan orang disekelilingnya) bertanggung jawab atas apa yang mereka ajarkan dan berikan. Ibarat menanam tanaman, ketika ia menanam dengan asal-asalan maka hasil yang di dapat pun juga begitu, tapi ketika menanam dengan menggunakan ilmu dan ketulusan hati yang nyaman, maka hasil yang di dapat pun cukup memuaskan.


Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat pernah berkata,

 ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''


Penjelasan ini menegaskan bahwa sesungguhnya setiap anak yang dilahirkan itu laksana sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Ia tidak mempunyai dosa dan kesalahan serta keburukan yang membuat kertas itu menjadi hitam. Namun, karena cara mendidik orang tuanya, karakter anak bisa berwarni-warni: berperangai buruk, tidak taat kepada kedua orang tuanya, dan tidak mau berbakti kepada Allah SWT.

 Menjadi kader militan , mujahid dan intelektual yang membanggakan.
Dan  yang saya gunakan pada pembahasan kali ini adalah dengan menggunakan berbahasa. Dengan bahasa anak akan kaya akan ilmu . karena ayat suci Al-Quran yang pertama kali turun dari Allah Swt yaitu ''Iqroo'' ya berarti bacalah !


Sering kali kita dapatkan di artikel, koran , buku , maupun tulisan dimana saja. Bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Kita tidak bisa memisahkan kata bermain dengan dunia anak-anak. Dan PR sebagai pendidik atau guru atau orang tua yang wajib diketahui. Bagaimana cara memadukan bermain dengan belajar. Dari hal tersebut jawabanya adalah dengan berkreativitas.


Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan suatu hal baru, cara--cara baru, atau model baru yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Hal baru tersebut tidak harus sesuatu yang sama sekali belum pernah ada sebelumnya, namun unsur-- unsurnya mungkin telah ada sebelumnya. Seseorang dapat menemukan kombinasi baru yang memiliki kualitas yang berbeda sebelumnya (Barkah Lestari, 2006, p. 18). Senada dengan pernyataan diatas kreativitas adalah kemampuan yang terdiri dari empat karakteristik yaitu kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi.(Asmawati, 2017)

Pengembangan Kreativitas pada Anak usia dini menggunakan bahasa.
Apakah penting pengembangan kreativitas AUD menggunakan bahasa ?
Sebelum saya menjawab tentang pertanyaan diatas, lalu apa sih yang di maksut bahasa ?


Nah .. betul .  Bahasa adalah alat untuk berkomunisasi dengan sesama mahluk atau mahluk hidup lainya.  Hewan pun juga sama mereka memiliki bahasa mereka sendiri, begitu pun dengan mahluk tak kasat mata lainnya.
Begitupun dengan perkembangan anak menurut saya, juga sangat penting walaupun proses dan hasilnya yang harus teliti.
Aspek bahasa sangat diperlukan bagi anak usia dini untuk mengeluarkan suara untuk menyatakan ide keinginan atau sebagai bentuk reaksi dalam menerima rangsangan ataupun mengungkapkan bahasa yang diinginkan. 

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan bahasa anak, produk bahasa mereka meningkat dalam kuantitas, keluasan dan kerumitannya. Anak-anak secara bertahap berkembang dari melakukan ekspresi menjadi melakukan ekspresi dengan berkomunikasi. Mereka biasanya telah mampu mengembangkan pemikiran melalui percakapan yang dapat memikat  orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara seperti bertanya, berdialog, dan bernyanyi. Sejak usia dua tahun anak menunjukkan minat untuk menyebut nama benda, serta terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia mereka sehingga berkomunikasi dengan lingkungan yang lebih luas, dan dapat menggunakan bahasa dengan ungkapan yang lebih kaya (Mulyasa, 2012).  
Jadi seperti itu ... bahasa sangat lah penting bagi perkembangan kreativitas pada anak.

Berkatalah sebaik mungkin yang kau bisa,  pendengaran adalah peran utama dalam mendapatkan daftar pustaka kata yang akan tersimpan  dalam otak  anak lebih  cepat.  Perkatan yang terdengar baik akan keluar baik.  Pertantan yang buruk akan selalu terdengar buruk.  Seperti halnya pribahasa " bibirmu harimau mu" . Hal ini selaras dengan kemampuan dan daya serap anak yang tinggi. 

Kerap kali kita dapati entah dari lingkungan yang kurang mendukung atas perkatan-perkataan yang keluar dari mulut nya. Lalu anak-anak sedikit  demi sedikit termemori dan termotivasi untuk berkata dan berhasa yang tidak baik.  

Bahasa menjadi tolak ukur sebagai tumbuh kembang anak.  Lambat atau tidaknya tumbuh kembang anak dapat di analisis dan observasi dari yang di katakan oleh anak. Dari bahasa kita mampu melihat karakteristik yang dibawakan.  Perangai yang  lemah lembut atau sebaliknya. 


Cukup sekian dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun