Terjadi pada istri yang membaca SMS di HP suaminya yang kebetulan tertinggal. “Aku kangen….” begitu SMS nya. Jantung si istri langsung berdebar-debar. Kontan segala macam imej tentang WIL (wanita idaman lain) terdisplai di benaknya. Apalagi waktu dia menelpon ke nomor itu, yang menerima seorang wanita. Suranya terdengar halus, manja dan mesra… “Iya mas…”, Si istri geram dan langsung mendamprat dengan kata-kata yang tak ada dalam kamus, sambil menyebutkan nama-nama penghuni ragunan, semuanya menjadi satu mengalir tanpa titik, tanpa koma, tanpa keteraturan. Dan seterusnya.
Terjadi pada sopir metromini. Ia membawa metromininya bergerak cepat, mengejar penumpang, mengejar setoran, hingga tidak perduli peraturan lalu-lintas. Menyalip dari kiri, dan gubrak… menyerempet kendaraan lain di sebelah kanan. Sopir metromini langsung tancap gas melarikan diri. Di saat yang sama, si pengendara mobil yang santun, terkejut, jantungnya berdebar-debar, tanpa pikir panjang langsung tancap gas mengejar metromini di depannya. Terjadilah kejar-kejaran di tengah kepadatan lalu-lintas. Ia terus memacu kendaraannya sambil tak henti-hentinya membunyikan klakson yang memekakkan telinga. Mengeluarkan kemahiran mengemudinya, salip kiri dan kanan agar bisa segera mendahului si metromini yang menyerempetnya.
Ini baru sebagian contoh-contoh dimana si hantu gentayangan muncul dengan suara-suara ekstrim yang dapat menimbulkan banyak kemungkinan. Jika suara-suara itu dituruti tanpa sempat mempertimbangkan akibat-akibat buruknya, itulah dikenal sebagai “mata gelap”.
Hantu gentayangan ini berbisik dengan suara-suara halus. Bisikan yang sopan tetapi menyeramkan. Sangking halusnya, suara-suara itu bukannya terdengar, tetapi dirasakan secara intens oleh pribadi yang didatanginya. Suara-suara itu bahkan memiliki energi yang mampu menggerakkan jantung berdetak lebih cepat, menimbulkan rasa sesak di dada, serta memicu otak bekerja lebih aktif, mulai dari mendisplai imej memori, menciptakan imej-imej baru, serta memerintahkan fisik melakukan pergerakan tak terkendali yang dapat menjerumuskan pribadi tersebut.
Umumnya orang membicarakan hantu sambil membayangkan sesuatu yang nampak berbentuk menyeramkan atau menakutkan. Jika memang hantu dapat menghilang, atau menembus dinding, maka bukan tidak mungkin jika ia mampu masuk ke dalam tubuh, dan mengendarai pikiran manusia. Hantu-hantu pembisik ini gentayangan. Mereka mungkin bergerak dengan kecepatan cahaya sehingga dapat dengan mudah melompat atau menetap dari satu pribadi ke pribadi lain. Mampu menimbulkan permasalahan kecil sampai dengan bencana besar. Jika ia muncul, masing-masing orang akan memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam cara mengatasinya. Tidak semua orang bisa berhasil meminimalkan akibat buruk dari kemunculannya. Meski sebenarnya, cara meminimalkannya, merupakan respon otak dengan pertimbangan hati nurani atas urutan bisikan ekstrim yang muncul yang seakan memerintahkan melakukan sesuatu yang diluar aturan normal. Respon otak itu sebenarnya hanyalah merupakan daftar jawaban “ya” dan “tidak” saja atas urutan perintah si hantu, sampai orang itu merasa tenang karena tidak akan terjadi sesuatu yang buruk, atau yang lebih buruk dari apa yang sudah dihadapinya.
