Mohon tunggu...
Big Forever
Big Forever Mohon Tunggu... -

Bekerja di industri jasa keuangan, hobi membaca buku otobiografi orang sukses dan terkenal serta mengamati perkembangan ilmu manajemen. Hidup mengalir seperti air.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Singapore Dibalik Demo 4 Nopember 2016?

11 November 2016   04:40 Diperbarui: 11 November 2016   05:35 3462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebetulnya mencermati hiruk pikuk ucapan Ahok di Kepulauan Seribu masih banyak para ahli agama islam yang masih terpecah pendapatnya apakah ucapan itu menistakan agama atau tidak. Untuk membuktikan itu maka aparat penegak hukum sesuai dengan kewenangan yang diberikan UU sedang bekerja untuk membuktikannya. Namun ada sementara golongan yang merasa berhak untuk terlibat dalam proses itu dengan mengerahkan kekuatan massa yang besar dengan menggunakan simbol-simbol agama yang seakan-akan mempunyai legitimasi untuk berbuat apa saja di negeri ini.

Di tengah kondisi negeri yang sedang melaksanakan Pilkada serentak ini yang memicu suasana politik memanas maka ada  pernyataan menarik dari Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani Indrawati yang berharap bahwa semoga kondisi yang panas ini tidak berimbas pada perekonomian Indonesia yang sedang mengalami recovery sebagai imbas dari kondisi ekonomi dunia. Sudah sewajarnya Ibu Menteri Keuangan khawatir karena dengan program Tax Amnesty yang digulirkan Presiden JOKOWI telah membuat kering likiditas perbankan Singapore sampai-sampai perbankan Singapore akan melaporkan kepada pihak kepolisian Singapore apabila ada WNI yang memindahkan dananya kembali ke Indonesia dengan alasan karena money laundering.  

Tidak bisa dipungkiri bahwa lebih dari 60 % perekonomian Indonesia itu berada di tangan WNI keturunan Tionghoa dan semua orang itu sadar bahwa hanya dengan kekuatan ekonomi maka suatu negara itu bisa maju pesat. Disatu pihak bahwa dalam Pilkada DKI Jakarta kandidat DKI-1 terkuat adalah Petahana Gubernur Ahok yang kebetulan dilahirkan di Bumi Pertiwi Indonesia sebagai WNI Keturunan Etnis Tionghoa. Yang konyolnya adalah Jokowi - Ahok saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur menunjukkan prestasi kinerja yang melebihi prestasi kebanyakan Gubernur lainnya sehingga meningkatkan probabilitas Ahok untuk menang dalam Pilkada DKI Jakarta.

Jadi semua kepentingan itu berada dalam pusaran Pilkada DKI Jakarta karena Pilkada DKI Jakarta merupakan barometer dan cerminan dari Pemilu tahun 2019 kelak dan kalau kita tidak sadar akan peran kita masing-masing maka tidak mustahil kita kembali terpuruk seperti yang pernah dialami pada saat tahun 1997 - 1998 dan kalau hal ini terjadi maka yang paling diuntungkan adalah negara Singapore dimana uang milik WNI keturunan Tionghoa akan bermutasi kembali  ke negara Singapore.  Jadi semua ada di tangan kita bersama apakah kita akan bagaimana....

Salam perubahan untuk kehidupan yang lebih baik..... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun