Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Tahukah Anda, Berapa Jarak Aman Saat Berkendara?

10 Juni 2020   21:54 Diperbarui: 10 Juni 2020   23:21 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tulisan Rambu Berkendara di Bak Truk/cyberspaceandtime.com

Mungkin anda sudah memiliki kendaraan di rumah? Apakah motor, mobil, sepeda, becak, bajai atau kendaraan lainnya. Untuk jarak tempuh yang dilalui kendaraan tersebut, ada jarak dekat, sedang dan jauh. Sedangkan ketika melakukan perjalanan menggunakan kendaraan apapun, semua pasti ada resikonya, baik kecil, sedang maupun besar.

Seringkali juga kita melihat kecelakaan di jalan yang memakan korban, ada yang terluka ringan, sedang, berat, hingga meninggal dunia. Apakah kita menyadari mengapa hal itu bisa terjadi? 

Seperti halnya cerita saya baru-baru ini. Setiap hari senin hingga jum’at saya bekerja. Jarak dari rumah ke tempat kerja kurang lebih 45 KM dan memakan waktu kurang lebih 45 menit. Saya berangkat kerja dari rumah menggunakan mobil di jam 6.40 WIB, biasanya sampai kantor sebelum jam 7.30 WIB. Dalam artian jarak tempuh yang saya lalui rata-rata 60 KM/Jam.

Hari itu saya dapat musibah, mobil yang saya kendarai di tabrak oleh pengendara motor dari belakang. Pengendara motor terjatuh dari motornya. Pengendara motor itu kaget saat saya mengerem mendadak, hal itu karena mobil di depan saya mendadak mengerem juga tanpa memberi rambu untuk berhenti. 

Sayapun menepikan mobil di pinggir jalan raya. Saya samperin pengendara motor tadi, ada sedikit memar di kakinya. Kondisi motornya rusak ringan dan masih bisa dikendarai kembali.

Dalam kondisi seperti ini saya gak tau siapa yang harus disalahkan, karena ini kondisi nyaris tabrakan beruntun. Andai mobil depan saya tidak mengerem mendadak, saya pun tidak akan mengerem mendadak, dan syukurnya mobil yang saya kendarai tidak menyentuh mobil di depan saya.

Memang pagi itu kondisi jalan agak padat, hingga terkesan jarak antara pengendara satu dengan lainnya agak dekat, walaupun laju kendaraan tidak begitu cepat. 

Pengendara motor yang menabrak mobil tadipun sempat mengatakan bahwa sulit bagi dia untuk mengarahkan motornya ke samping kiri, karena hampir bersamaan melaju sepeda motor lain, dari sebelah kiri dan kanan. Hingga opsi nya hanya pasrah dan menabrak mobil yang saya kendarai. 

Pentingnya jaga jarak aman:

Menjaga jarak aman dalam berkendara merupakan kewajiban pengendara. Potensi adanya kecelakaan cukup besar ketika tidak disiplin dalam menjaga jarak saat berkendara. Seperti halnya kecelakaan beruntun yang sering terjadi, itu dikarenakan terlalu dekatnya jarak antara mobil satu dengan yang lainnya.

Nah, jadi berapa ukuran jarak aman yang ideal dengan kendaraan di depan itu? Cara termudah adalah dengan teknik berhitung tiga detik. 

Perhitungannya sederhana, cukup dengan menentukan patokan benda statis yang dilalui kendaraan di depan Anda dan mulai berhitung tiga detik. Ketika di waktu kita melintasi benda itu, tepat pada detik ketiga, maka jarak kita aman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun