Mohon tunggu...
bidin cumi
bidin cumi Mohon Tunggu... Konsultan - Penyuka buah semangka dan pecinta kuliner Lamongan

Zainul abidin adalah milenial muda dan banyak ide. Penyuka Buah semangka

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Jangan Pilih Calon yang Mempolitisasi PKH di Lamongan

2 November 2020   14:30 Diperbarui: 2 November 2020   14:33 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Viral Kabar beredar luas tentang video berdurasi 2:20 menit yang ada di medsos akhir-akhir ini sungguh sangat menyedihkan. Betapa tidak Batuan PKH yang seharusnya untuk masyarakat yang kurang mampu di daerah Lamongan ini dipolitisir untuk memilih salah satu paslon.

Video berdurasi 2:20 itu berisikan curhatan ancaman kepada warga yang tidak bisa menerima PKH apabila tidak mencoblos paslon nomor urut 3. Video ini viral sebab banyak yang menyayangkan karena PKH yang semestinya bantuan dari pemerintah harusnya diberikan tanpa adanya embel apapun apalagi masuk ke dunia politik.

Video tersebut juga mengancam apabila ada yg tidak mencoblos nomor urut 3 maka akan dihapus dari penerima bantuan PKH. Dalam Video tersebut ada 3 ibu yang di tanyai tentang Desa Parengan yang ada keramain di hari selasa. Berikut petikan percakapan video yang viral ;
"Jarene oleh beras kae teko nggone nomer 3. Iki tekan gone kementerian sosial jarene dikongkon nyoblos nomor 3. Lek gak nyoblos engko dihapus tekan PKH (aplikasi).
Lah nomor 3 kui sopo ? arahe opo? Nomor telu iku yo kartika. Trus samean wedi to ora? Di kongkon nyoblos nomor 3 dikei seng enak.
Wedine iku ya ancamane iku. Sinten seng mboten nyoblos nomor 3 kulo hapus PKHne mboten angsal beras, mboten angsal duek, mboten angsal sembako. Trus di kongkon nyetorno KK mene mulai rabu sampek minggu".

Dalam percakapan ini jelas bahwa ada semacam politisasi PKH untuk memilih pasangan no urut 3. Ini sungguh sangat menyedihkan Politisasi Bantuan untuk masyarakat merupakan pembodohan bagi masyarakat. Saya juga menyuruh kepada Masyarakat Lamongan untuk tidak memilih calon yang memanfaatkan bantuan tersebut di apalagi tengah pendemi saat ini. Ini sungguh keterlaluan bahkan hampir bisa dikatakan memakan hak warga yang kurang mampu karena disana terdapat intimidasi yang sungguh luar biasa.

Oleh karenanya mari kita sadar akan tindakan yang dilakukan para petugas PKH yang memihak salah satu paslon tersebut bahwa ini perbuatan yang melanggar hukum, diancam dicoret dari penerima bantuan apabila tidak mencoblos paslon nomor urut 3 ini Sungguh sangat tidak bisa dimaafkan.

Nabi muhammad saja tidak pernah mengajarkan kepada ummatnya untuk memakan harta anak yatim dan fakir miskin. Islam mengajarkan untuk memuliakan semua mahkluk hidup. PKH itu sebenarnya adalah sistem perekonomian islam yang diadopsi dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di indonesia dan itu sangat bermanfaat. Perlu di ketahui bahwa Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.

Karenanya, Allah sangat mengutuk dan mencela orang orang yang menzalimi orang miskin dan anak yatim, dan menyebut mereka sebagai pendusta agama. Lihat Alquran surah al-Ma'un ayat 1-3. Artinya, "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin."

Saya juga mengamati pemberitaan yang ada di beberapa media online, salah satunya di tribunnews mengatakan bahwa kadinsos Lamongan mencurigai bahwa video ini hanya settingan belaka.

Ini sungguh pernyataan yang sangat kontroversial karena sekelas kepala dinas malah membuat pernyataan yang sungguh diluar dugaan. Seharusnya dia menjawab "iya nanti akan kami turunkan tim kelapangan melihat dan menginvestigasi apakah isi dari video ini benar adanya", atau lebih keras lagi "saya akan laporkan kepada pihak berwajib bagi siapa saja yang mempolitisasi bantuan PKH ini" ini jawaban yang tegas bukan malah memberikan kecurigaanya terhadap video yang beredar adalah settingan.

Bagi saya, Saya sangat menyayangkan apa yang keluar dari pernyataan resmi bapak Kadinsos. Saya mengamati video tersebut sangat nyata yang tidak dibuat-buat, mana ada ibu-ibu yang sudah tua renta menjawab dengan lugas dan tegas. Bagi saya tak ada keraguan sedikitpun untuk mengatakan bahwa video tersebut adalah video nyata tidak dibuat-buat dan benar adanya tanpa adanya settingan. Masyarakat luas pun tau dan menilai bahwa video tersebut tidak disetting. Benar apa kata peribahasa "becik ketitik olo ketoro" ini peribahasa yang bermakna "kebaikan akan terlihat dan kejelekan akan nampak". Dan sekarang sedikit demi sedikit kejelekan tersebut sudah nampak kepermukaan walaupun kejelekan tersebut banyak yang dibalut dan ditutupi.

Pak kadinsos, apabila video ini benar adanya maka andalah orang yang menyebarkan HOAX di tengah-tengah masyarakat Lamongan karena dengan menyebutkan kata settingan andalah orang yang pertama yang harus bertanggung jawab kepada masyarakat penerima PKH karena mereka sangat terdzolimi atas apa yang terjadi saat ini terindimidasi dan terpolitisasi. Becik ketitik olo ketoro.

Terima kasih salam dari masyarakat lamongan peduli PKH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun