Mohon tunggu...
Bibi Young
Bibi Young Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Penulis yang sibuk mengurus anak dan suami serta sesekali membersihkan rumah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jurus-jurus Rebranding Puan Maharani

5 September 2020   21:08 Diperbarui: 5 September 2020   21:08 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejenak kita tinggalkan ulasan tentang ucapan Puan Maharani soal Sumatera Barat. Mari kita menelisik lebih jauh kenapa akhir-akhir ini Mbak Puan seringkali vokal, seringkali upload di media sosial dan berstatement di media massa.

 Tidak jarang pula hal-hal kontroversi dia lakukan. Untuk apa? Rebranding! Ya, kini Mbak Puan tengah dipermak oleh tim yang solid.

Rendahnya elektabilitas Ketua DPR RI itu memaksa orang-orang terdekatnya merombak tatanan strategi branding yang selama ini diterapkan untuk putri Presiden RI kelima itu. 

Bahkan rebranding itu bukan hanya menyasar masyarakat umum, tapi seluruh lapisan partai berlambang Banteng Moncong Putih dari pusat sampai akar rumput mulai menerima "materi-materi" kalau tidak Puan, tidak!

Saya mengira rebranding Puan Maharani itu dilakukan sejak kali pertama hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh potensial untuk dijadikan Capres 2024 keluar pada awal tahun ini. 

Hasil yang hanya 0,8 persen benar-benar jadi pukulan telak, bukan hanya bagi Puan tapi juga orang-orang terdekatnya. Bagaimana mungkin seorang Ketua DPR RI, mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta mantan Ketua Fraksi PDIP yang ketika itu sering bersuara lantang hanya mengantongi tingkat elektabilitas 0,8 persen? 

Apalagi jika mengaca kenyataan bahwa Puan-lah satu-satunya kader yang diproyeksikan untuk memegang estafet kepemimpinan di partai yang saat ini paling besar di Republik ini. Jadi, elektabilitas yang tidak mencapai 1 persen itu sangat melukai dan membuat panik kader terutama yang duduk di DPP PDI Perjuangan.

Untuk membuktikan loyalitas, para kader yang merasa terluka dan panik langsung bergerak dengan membuatkan tim branding untuk Ketua DPR RI tersebut. 

Hasilnya, jika kita mengamati atau minimal mengingat-ingat pasti dengan mudah menemukan perbedaan yang sangat mencolok pada diri Puan Maharani, dari penampilan hingga gaya komunikasi. Bahkan agar masyarakat meyakini bahwa Puan merupakan tokoh yang kapabelitasnya tinggi, upaya peningkatan intelektualitasnya juga dilakukan.

Secara penampilan, saat menjabat Ketua Fraksi dan Menko PMK Puan selalu memperlihatkan gaya-gaya formal dan kaku. Pakaian yang sering dia gunakan, jika tidak bernuansa kepartaian dia akan lebih memilih mengenakan batik. 

Caranya berpenampilan yang seperti itu secara otomatis akan berpengaruh pada pola sekaligus gaya komunikasinya, khususnya dengan masyarakat menjadi kaku, formal dan penuh protokoler. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun