GARUT -- Pandemi Covid-19 yang telah lebih dari satu tahun berlangsung di Indonesia tentu membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu sektor yang terdampak pandemi adalah sektor ekonomi. Tidak bisa dipungkiri bahwa berbagai pembatasan yang diberlakukan selama pandemi telah membuat beberapa sektor usaha terpukul. Hal ini berakibat pada diberlakukannya penghematan anggaran secara besar – besaran di usaha – usaha yang terdampak pandemi. Sebagai akibat dari hal ini, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka. Selain itu banyak pula angkatan kerja yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.
        Pada program KKN Tematik MDBPE-MBKM yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema membangun desa di bidang pendidikan dan ekonomi, mahasiswa diharuskan untuk terjun membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Pada kesempatan ini, saya memilih untuk membangun desa di bidang ekonomi dengan mendampingi masyarakat yang terdampak pandemi di bidang ekonomi yang ada disekitar tempat tinggal saya. Masyarakat yang terdampak pandemi ini adalah mereka yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat mereka bekerja maupun mereka yang kesulitan mencari pekerjaan di masa pandemi ini.
        Kegiatan pemberian materi terkait pengenalan terhadap ide usaha diselenggarakan pada tanggal 3 Juli 2021. Kegiatan ini diselenggarakan di Desa Cintaasih, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut secara daring melalui Whatsapp Group. Hal ini dilakukan karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung dikarenakan pandemi yang masih berlangsung. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini berjumlah lima orang.
        Kegiatan ini dimulai dengan membagikan salindia yang berisi mengenai pengenalan terhadap kewirausahaan, karakteristik yang dimiliki pengusaha sukses, hingga bagaimana menjadi pengusaha yang beretika. Kemudian, masing – masing poin yang terdapat dalam salindia tersebut dijelaskan satu – persatu.
        Kemudian, dilakukan pula sesi tanya jawab dengan para peserta. Pada kesempatan tersebut terdapat beberapa peserta yang melontarkan pertanyaan berkaitan dengan topik yang dibahas. Hal ini menunjukkan adanya antusiasme dari peserta untuk melakukan diskusi meskipun kegiatan diselenggarakan secara daring melalui Whatsapp.
