Mohon tunggu...
Bode Haryanto Tarigan
Bode Haryanto Tarigan Mohon Tunggu... Dosen - Bujur Ras Mejuah Juah

Aku adalah satu diantara mereka dan kamu. Aku hanya bagian dari yang tidak terpisahkan diantara mereka dan kamu. Hidupku adalah bagian dari mereka dan kamu. Apa yang ada padaku adalah sebuah anugerah bagi mereka dan kamu. Aku Mereka dan Kamu adalah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teori Dimensi dan Ketuhanan (Alam Roh)

22 Januari 2010   17:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19 4244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
universe in God Hand

Bayangkan dimensi ruang universe adalah dimensi 3 sementara Tuhan Roh pada (minimal) dimensi 6. Seperti manusia melihat titik demikian Tuhan melihat universe ini.

[caption id="" align="alignleft" width="240" caption="universe in God Hand"][/caption] Tulisan ini adalah pendekatan  logika dan ilmu pengetahuan, harap dimaklumi, semua demi kemuliaan Tuhan.

Mungkin isi dan ide dari tulisan ini telah banyak dimuat diberbagai buku. Tetapi ini adalah hasil rangkuman dari diskusi dengan teman-teman dan dari pengalaman dalam membaca.

Jika kita dapat memahami sesuatu itu dari sejarahnya (contohnya; persembahan kurban pengampunan dosa) atau ketika sejarah dan ilmu pengetahuan tidak dapat menerangkannya maka kita harus menerina saja secara iman (contohnya; bagaiman Nabi Musa membelah laut merah atau  Yesus membangkitkan orang yang telah mati) maka ilmu pengetahuan akan memberikan warna kepada sejarah dan iman tersebut.

Seperti halnya teori dimensi yang akan dibahas dibawah ini yang menerangkan bahwa secara ilmu kita dapat mengaminkan kebangkitan Tuhan Yesus selain secara iman juga logika. Dan kita dapat menyadari siapa kita berdasarkan dimensi (walaupun hanya sebuah pendekatan)

Teori ini menerangkan bahwa mahluk hidup seperti manusia, hewan dan sebagainya berada pada dimensi ke 3(III), sedangkan jenis roh lainya berada pada dimensi 5(V), dan Tuhan minimal pada dimensi 6(VI). Dalil ini diturunkan berdasarkan logika matematika sederhana.

Nilai batas:

Garis (X) adalah dimensi I (semua titik ada pada garis) maka yang menjadi pembatas titik adalah garis (semua titik ada pada garis) dan jika garis kita nyatakan sebagai variable X.

Maka bidang (x.x) adalah dimensi II (semua garis ada pada bidang) atau bidang adalah X dikali X = (X2)

Maka ruang/volume (XXX) adalah dimensi III, (semua bidang ada pada ruang) atau ruang/volume adalah X dikali X kali X = (X3). Kita adalah manusia yang adalah volume (Periuk/bejana Roma 9:20-21) yang hidup pada dimensi III. Manusia dan mahluk hidup ada pada dimensi ini.

Karena tulisan ini diarahkan/dihubungkan dengan manusia maka kita gunakan/asumsi volume atau dimensi ketiga ini sebagai dimensi manusia. Apakah yang dapat mengalahkan manusia? Yaitu waktu. Jika manusia ada pada ruang apakah yang dapat mengalahkan manusia? Adalah kematian (waktu/time/t).

Manusia dapat berpindah dengan kecepatan X per waktu (t) tetapi tetap pada ruang dan akhirnya mati  delta t = tm-to, dimana to adalah waktu lahir dan tm adalah waktu mati ( delta t: yang biasa disebut dengan umur manusia). Jadi waktu adalah dimensi IV (XXX,t).

Lalu apakah yang dapat mengalahkan waktu? Apakah yang dapat mengalahkan kematian? Adalah kebangkitan. Jadi manusia yang dapat bangkit dari kematian maka ia akan masuk kepada kelompok roh. Hal ini berarti dia berubah dari manusia-jasmani menjadi manusia-rohani. Sebagai contoh menjadi manusia roh (seperti Yesus setelah bangkit dari Kubur) karena mengalahkan waktu Dia adalah manusia yang bangkit. Sebagai manusia-Roh, Yesus dapat leluasa memasuki ruang yang tertutup sama sekali (ingat 40 hari sebelum Ia naik ke Sorga). Teori fisika; cahaya, atau apa saja yang dapat bergerak dengan kecepatan cahaya maka waktu tidak dapat mengalahkannya (E = h.f Energy equals frequency, h is constant). Apakah roh sama dengan cahaya/nur (dalam agama islam), pada dasarnya memiliki kesamaan. Dalam hal ini Nur atau cahaya atau manusia-roh itu ada pada dimensi yang sama. Karena kebangkitan (Bk) adalah yang dapat mengalahkan kematian (menjadi manusia-roh/seperti hantu) dan ini kita nyatakan sebagai dimensi V, (XXX, t, Bk).

Keabadian/Sorga (EE). JIka kita ingat bahwa Manusia-Roh Yesus adalah Roh yang naik/masuk ke Sorga (diangkat/disempurnakan ke Sorga) Adalah keabadian (eternity) yang sesunguhnya yaitu keabadian di tempat Bapa Roh. Roh ini lebih luarbiasa dari cahaya karena dapat berada pada ruang yang berbeda pada waktu yang sama (ini sesuai Firman Tuhan bahwa Tuhan walau berada dibumi juga berada di sorga, bahkan Tuhan dapat berada disetiap hati pengikutnya. Keabadian ini sebut saja ada pada dimensi VI (XXX, t, Bk, EE).

Jadi manusia ada pada dimensi III, jenis roh ada pada dimensi V dan Tuhan dan keabadian itu minimal ada pada dimensi VI.

Teori manusia dapat hidup abadi adalah teori ketuhanan (VI). Yaitu

Mengalahkan kematian= bangkit dari kematian

----------------------------------------(1)                 note: sayang sekali formulanya ndak bisa ditampilkan

Catatan: D adalah variable dimensi. Dan dD adalah bentuk perubahan variable dalam persamaan integrasi.

Persamaan 1 di atas mengambarkan bahwa kebangkitan itu adalah terintegrasi dari manusia (dimensi 3) melalui kematian (dimensi-4) masuk ke kebangkitan (dimensi 5) dan menjadi roh. Dan setiap orang Kristen yang dikenal Tuhan rohnya maka akan mengalami kebangkitan roh. Apakah anda percaya hal itu?

Masuk kealam keabadian/Sorga

--------------------------------------------(2)

Ini berarti manusia harus mati dan bangkit serta berubah menjadi roh dan harus disempurnakan oleh Bapa dan manusia ini contohnya adalah  Yesus sendiri.

Bagaimana dengan Terangkat? Seperti yang di alami Henok Terangkat =.. dD......................................................................................... (3) Betapa mulia manusia yang terangkat kesurga dari dimensi 3 langsung berubah menjadi dimensi 6 ini adalah suatu hal yang luar biasa, dan apakah kita ada kesempatan terangkat ke Sorga seperti ini, hanya Tuhan yang tahu. Perbandingan Apa yang dapat kita ambil hikmah dari teori diatas? Jika kita bandingkan dimensi satu dengan dimensi tiga adalah sama seperti manusia melihat sebuah titik maka minimal demikianlah Tuhan melihat manusia. Seperti manusia begitu mudahnya memantau/megendalikan/membuat/ kuasai sebuah titik maka begitulah juga Tuhan Terhadap manusia. Karena universe adalah dimensi 3 (volume) maka Tuhan terhadap universe adalah minimal seperti manusia  melihat sebuah titik. Jika kita perhatikan ada manusia yang masih memlihara roh-roh seperti beguganjang, roh gunung kawi, roh nyirolokidul dan lain-lainya maka betapa bodohnya mereka karena dari teori diatas dapat kita bayangkan bagaimana roh-roh setan itu dapat mengendalikan manusia yang bodoh tersebut, karena roh-roh setan itu melihat manusia sama seperti manusia melihat sebuah garis. Sering sekali orang-orang seperti ini dijebak oleh keinginan/kuasa roh-roh setan tersebut yang meminta nyawa bahkan nyawanya sendiri. Catatan Kata minimal dimensi 6 tersebut menunjukkan bahwa waktu itu kami sepakat bahwa Tuhan adalah dimensi yang tidak terbatas. Karena kita percaya Tuhan itu Khalik langit dan Bumi yang Maha Kuasa. Tuhan= .........................................................................(4) ini memenuhi hukum takterhingga dalam Yesus Kristus, yang dari Roh kembali ke Roh. Dari keabadian sebelum penciptaan hingga keabadian yang akan datang (New Jerusalem). Pembentukan dimensi mengacu kepada Tuhan Yesus dan tentunya agar memudahkan kita memahami kebangkitan dan kenaikkan Tuhan Yesus secara Roh dan tentunya roh orang Kristen. Dan kita dapat melihat perbandingan dimensi antara manusia-roh-Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun