Mohon tunggu...
bhenu artha
bhenu artha Mohon Tunggu... universitas widya mataram
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya adalah karyawan universitas http://new.widyamataram.ac.id/ http://pmb.widyamataram.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Dewan Pakar MES DIY Bahas Sinergi Lintas Sektor Kuatkan Ekonomi Syariah

26 Juni 2025   19:03 Diperbarui: 26 Juni 2025   19:03 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah dinamika dan tantangan persoalan ekonomi dan sosial, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wilayah DIY berupaya  untuk terus berkontribusi menunjukkan peran aktifnya dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah khususnya di wilayah DI Yogyakarta.

Bertempat di kediaman Drs. H. Syafaruddin Alwi, M.S., para tokoh Dewan Pakar MES DIY mengadakan rapat pada Kamis, 26 Juni 2025 pukul 09.00--11.30 WIB. Agenda utama rapat ini adalah membahas bagaimana MES DIY dapat mengambil peran dalam rangka mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah dengan sinergi lintas sektor.

Ketua Umum MES DIY Prof H Edy Suandi Hamid (Sumber: MES DIY)
Ketua Umum MES DIY Prof H Edy Suandi Hamid (Sumber: MES DIY)

Acara diawali dengan sambutan Ketua Umum MES DIY. Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. selaku Ketua Umum MES DIY, menyatakan bahwa forum Dewan Pakar merupakan ruang penting dan strategis untuk menjadi masukan terhadap rencana kerja dan implementasi program kerja bagi pengurus. "Masukan dari Dewan Pakar akan menjadi acuan untuk dapat memberikan rekomendasi terhadap program-program MES DIY, yang harus bisa menyentuh dengan mendorong sinergi lintas sektor serta mengoptimalkan dukungan dari berbagai link yang dimiliki MES DIY ujarnya.

Ketua Dewan Pakar MES DIY Drs H Syafaruddin Alwi MS (Sumber: MES DIY)
Ketua Dewan Pakar MES DIY Drs H Syafaruddin Alwi MS (Sumber: MES DIY)

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Drs. H. Syafaruddin Alwi, M.S. selaku Ketua Dewan Pakar MES DIY. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan perlunya kolaborasi antar sektor keuangan komersil, keuangan sosial dengan sektor riil di industri halal. Dalam hal ini beliau menekankan terkait Value Chain Harus Jadi Konsentrasi Utama.

Sebelum berlanjut ke sesi elaborasi masukan dari para dewan pakar, Dandan Hermawan selaku Sekretaris Umum MES DIY memaparkan terlebih dahulu beberapa program unggulan MES DIY diantaranya : Desa Wisata Ramah Muslim, Pengembangan Komitmen Kawasan Halal dan sertipikasi halal, literasi keuangan syariah, Pembentukan MES Daerah, Wakaf Uang Temporer, Jogja Halal Festival #3, Diklat dan Uji Kompetensi Dewan Pengawas Syariah BMT, serta pendampingan UMKM, BUMDES dan Kopontren. Dalam kesempatan itu disampaikan pula beberapa highlight kegiatan yang sudah terlaksana dengan mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor. 

Sesi berikutnya adalah pemaparan yang disampaikan oleh Tazbir Abdullah, S.H., M.Hum yang dikenal sebagai tokoh pariwisata halal sekaligus dewan pakar MES DIY. Beberapa isu yang beliau sampaikan diantaranya :  Pengembangan Desa Wisata Ramah Muslim di DIY, Penyelenggaraan event Promosi dan realisasi sertifikasi halal produk UMKM DIY serta  Perintisan program SantriMart sebagai etalase distribusi produk halal pesantren dan komunitas.

Acara berlanjut dengan Diskusi Pakar. Sesi diskusi yang dipandu oleh Dandah Hermawan selaku Sekretaris Umum MES DIY menghadirkan berbagai pandangan reflektif dan solutif dari para pakar. Berikut beberapa pandangan dan insight kunci yang mencuat:

  • Prof. Dr. Muhammad, M.Ag. menegaskan pentingnya masjid sebagai pusat edukasi ekonomi syariah, serta mengusulkan Jogja menjadi pilot project sekolah perintis ekonomi syariah.
  • Dr. Dumairy, M.A. mengajak agar kampanye "Halal itu Sehat" dikedepankan. Ia juga mendorong label halal yang transparan, lengkap dengan nomor registrasi resmi.
  • Prof. Dr. H. Rochmat Wahab, M.Pd. mengusulkan pemetaan potensi dan masalah di sektor kuliner, penginapan, masjid, sekolah, kampus, kantin kantor, hingga perumahan.
  • Nanung Danar Dono, Ph.D. menyampaikan pentingnya MES DIY hadir secara aktif dalam pengawasan dan pengembangan acara halal, seperti Jogja Halal Fair (JHF) dan menyuarakan gagasan menjadikan Pasar Beringharjo sebagai percontohan Pasar Halal.
  • Prof. Dr. Tulus Mustofa, Lc., M.A. mendukung agar SantriMart menjadi program unggulan MES DIY dalam membangun ekonomi berbasis pesantren.

Hasil rapat ini akan diformulasikan sebagai bahan strategis untuk rapat kerja MES DIY dan menjadi pijakan dalam desain program unggulan 2025--2027, antara lain:

  • Program-program prioritas yang akan dikoordinasikan bersama tiap departemen MES DIY
  • Penyusunan roadmap Komitmen Kawasan Halal berbasis komunitas
  • Penguatan sinergi antara pemerintah, akademisi, pesantren, UMKM, dan ormas Islam
  • Pengembangan masjid, pesantren, UMKM, dan desa wisata ramah muslim sebagai pusat gerakan ekonomi umat
  • Pengawalan program pangan seperti MBG, agar produk yang beredar halal, sehat, dan higienis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun