Mohon tunggu...
Betarix polenaran
Betarix polenaran Mohon Tunggu... Buruh - Penulis dan Pencinta Sastra

Penulis lahir di Watobuku, 20 Juni 1995

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Pelupuk Sang Kabarek

9 Maret 2019   16:29 Diperbarui: 9 Maret 2019   16:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.

Dicekam sepi yang tidak asing lagi, Kebarek pun memilih menyendiri di  pantai Rako.

Kedua bola matanya yang bening tak pernah lalai  meteteskan air mata.

Di pundaknya dihibahkan sebuah beban yang belum ada seorang pun yang bisa memberikan solusi. Ditatapnya deburan ombak berulang kali, sambil bertanya-tanya.

"Tentang cinta, siapakah yang lebih kejam. Apakah budaya yang mengharuskan adanya belis bala  atauakah zaman yang menodai arti cinta itu?.

Tatapan sang kebarek begitu tajam, lalu tanganya meraba-raba kantong plastic yang dibawanya diambilnya kue rambut  kemudian  dikunyanya.Lama.

"Iya, karena budaya dan zaman".

"Aku lahir setelah adanya budaya, dan hidup di zaman yang serba modern. Cinta pun mengikuti pola itu".

Hawa di puncak gunung lewotobi menyatu bersama pawana berusaha mengusir kesepian yang datangnya serba mungkin.

Ini bukan tentang cinta yang sesungguhnya bahwa cinta sejati bukanlah pengecut setelah mengetahui belis bala  sebagai tuntutan dalam budaya Flores Timur.

Ia menunggu dan terus menunggu. Kesepian dan kesendirian di pantai Rako merambat perlahan membuatnya menyesali waktu yang telah mempertemukan dan memisahkan dirinya dari sang kekasih di kampus biru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun