Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Puisi tentang Gerhana Bulan

1 Februari 2018   09:26 Diperbarui: 1 Februari 2018   09:28 4109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Fenomena alam gerhana bulan yang terjadi 31 Januari 2018 menghasilkan dua puisi berikut ini:

BULAN MERAH JAMBU

Bulan merah jambu
tersaput awan abu-abu
seekor burung terbang
menari dalam tembang:

"Di langit malam ini
tersibak mengintip
malu-malu dari balik
mendung hujan rintik.

Bulan merah jambu
bersama malam bercumbu
dalam lagu melankolis ini
untuk semua yang di sini".

Burung terbang melesat
di akhir lagu tak bersat
sisakan kenangan beribu
tentang bulan merah jambu.

Bintaro Sektor IX, 31 Januari 2018

DATANG JUGAKAH SANG KALA?

Saat gerhana matahari
dengan berderap hadir
Sang Kala datang memamah
matahari hilang di balik gerhana.

Kini, datang jugakah Sang Kala?
bulan merah jambu di awan
gerhana siap melumat
di manakah Sang Kala?

Bintaro Sektor IX, 31 Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun