Mohon tunggu...
Rasya
Rasya Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur

Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Arsitektur dan Pengabdian Masyarakat: Perancangan untuk Masyarakat

22 Desember 2023   16:50 Diperbarui: 22 Desember 2023   16:50 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlibat dalam pengabdian masyarakat sebagai pelaku arsitektur adalah cara yang berarti untuk menyumbangkan keterampilan dan keahlian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini dapat melibatkan penciptaan desain inovatif yang memenuhi kebutuhan masyarakat salah satunya di bidang edukasi membentuk ruang yang berkelanjutan. Ruang-ruang inilah yang nantinya dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan budaya, rekreasi, dan pendidikan.
Pemikiran terhadap pengabdian masyarakat adalah salah satunya merancang dan merencanakan struktur yang menjadi relevan jika diaplikasikan ke ruang publik. Struktur ini dapat berbentu sebagai pameran yang direfleksikan kepada pembuatan karya seni pameran terus menjadi tempat utama bagi masyarakat untuk mengenal hal yang menjadi penting di sekitar mereka, karena dapat menawarkan pengalaman estetika yang menarik dan bermakna sehingga masyarakat dapat melampaui keberadaan mereka sendiri. Untuk tujuan ini, ruang pameran harus dianggap sebagai konten dan bukan sekedar wahana untuk memamerkan objek.

Merekfleksikan dari Frederick Kiesler sebagai pengamat pameran melihat pameran sebagai pengalaman yang dipicu oleh pengunjung melalui kehadiran dan partisipasi manusia. Mengaktifkan ruang sebagai konten tanpa membungkam bagian-bagiannya atau mengubah maknanya. Makna ini dimaksud bagaimana pengunjung  memiliki perhatian dan respons tertentu terhadap pengalaman pengunjung, mendorong setiap pengunjung untuk mengambil jalur berbeda di dalam ruang. Bagaimana pentingnya partisipasi masyarakat yang merangsang keingintahuan kita melalui beragam informasi yang disusun secara multisensor, memungkinkan setiap pengunjung menemukan hubungan antara dirinya dan lingkungannya yang disini adalah hal yang dipamerkan.


Kolaborasi antar mahasiswa arsitektur dalam proyek dapat mengasah pameran dalam kebutuhan di lapangan salah satunya merefleksikan bagaimana mahasiswa dapat mengasah kemampuan design melalui keterlibatan pembuatan pameran. Pameran Flona yang diselenggarakan tahunan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dalam mengupayakan penghijauan di area kota. Tahun ini Pameran ini bertemakan Jakarta Berseri Menuju Indonesia Lestari.

Pengabdian masyarakat untuk pameran flona kali ini adalah mencakup design lengkap yang bertujuan untuk menarik pengunjung yang datang. Tema pameran ini sangat erat dengan edukasi tentang flora dan fauna yang ada di Indonesia yang tentu menjadi bermanfaat untuk masyarakat pengunjung. Pengalaman pengabdian masyarakat ini menjadi menarik karena biasanya pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk interaksi ke masyarakat langsung, namun kali ini berbeda karena langsung pada penumpahan ide design mahasiswa yang biasanya hanya dilakukan di dalam studio perencanaan pada saat perkuliahan.

Design dari mahasiswa arsitektur. Sumber: Penulis.
Design dari mahasiswa arsitektur. Sumber: Penulis.
Design dari mahasiswa arsitektur. Sumber: Penulis.
Design dari mahasiswa arsitektur. Sumber: Penulis.
Pembahasan atas pemahaman ruang dilihat sebagai konsep yang berkaitan dengan bagaimana arsitektur disajikan, diinterpretasikan, dan dialami dalam lingkungan yang dikurasi. Untuk menciptakan penataan ruang yang kohesif dan bermakna beberapa aspek perlu diperhatikan.Hal ini mencakup tata letak pameran, aliran pengunjung melalui ruang, dan penataan elemen konteks pameran yang disengaja untuk menciptakan pengalaman yang kohesif dan bermakna. Untuk memunculkan pemaknaan, ada berbagai aspek yang harus dipertimbangkan:

1. Kesementaraan Pameran
Pameran sering kali bersifat sementara, dan kesementaraan ini merupakan aspek penting dalam teori pameran. Arsitek dapat mengeksplorasi bagaimana perjalanan waktu mempengaruhi persepsi dan interpretasi karya yang dipamerkan.

2. Narasi

Penyusunan narasi akan memandu pengunjung melalui pameran, membantu mereka memahami konteks, ide, dan evolusi proyek arsitektur yang dipresentasikan.

3. Pengalaman Multisensori

Pameran selayaknya melapaui visual untuk berbagai indera. Suara, tekstur, dan bahkan bau dapat berkontribusi pada pengalaman yang holistik dan mendalam, sehingga memperkaya pemahaman konteks pameran yang disajikan.

4. Keterlibatan Audiens

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun