Mohon tunggu...
Bernard  Ndruru
Bernard Ndruru Mohon Tunggu... Dosen - Pantha Rhei kai Uden Menei

Pengagum Ideologi Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adian Napitupulu: Jokowi adalah Api yang Menyalakan Mimpi Anak Indonesia

19 Agustus 2019   14:45 Diperbarui: 19 Agustus 2019   14:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Suaranusantara.com

Siapa yang tidak mengenal Jokowi? Sebelum menjadi Presiden seperti sekarang ini, Jokowi adalah seorang tukang kayu, sebuah profesi yang ia warisi dari ayahnya yang berasal dari Karanganyar. Kakek neneknya berasal dari Boyolali, sebuah daerah kecil di Jawa Tengah, yang letaknya sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta, tempat kelahiran  Jokowi.

Sebelum berganti nama menjadi Joko Widodo, sebenarnya ia memiliki nama kecil Mulyono. Sebagai anak desa yang lahir dari keluarga elit (ekonomi sulit), Jokowi hanya bisa mengenyam pendidikan di sebuah SDN 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.

Sebagai anak sulung dari empat bersaudara dari pasangan Noto Miharjo dan Sudjiami, Jokowi sudah terbiasa berhadapan dengan kesulitan hidup. Sebagai anak paling besar, Jokowi turut memikul beban keluarga. Ia terpaksa bergadang setiap harinya, mengojek payung di jalanan saat musim hujan, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.

Saat anak-anak lain pergi ke sekolah dengan naik sepeda, Jokowi tetap memilih untuk berjalan kaki. Pada umur 12 tahun, ia sudah menjadi pengrajin kayu aktif seperti ayahnya. Semasih kecil, keluarganya sudah tiga kali mengalami penggusuran.

Kisah perjalanan hidup Jokowi ini, menjadi inspirasi emas bagi generasi dan siapapun yang lahir di bumi Indonesia. Jokowi tidak lahir dari seorang ningrat berdarah biru. Ia lahir dari pemukiman kumuh dan keluarga yang sangat sederhana seperti kebanyakan masyarakat Indonesia di seluruh pelosok negeri.

Terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, dan masuk dalam jajaran tokoh berpengaruh dunia, memberi satu keyakinan bahwa siapapun bisa menjadi apapun jika Tuhan berkendak dan ada niat serta usaha untuk tetap melakukan yang terbaik.

Adian Napitupulu, seorang politikus dan aktivis Muda, dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun TV nasional beberapa waktu yang lalu, mengatakan bahwa, Jokowi adalah Mimpi yang Hidup, Jokowi adalah api yang menyalakan mimpi generasi muda. Dia seorang anak dari keluarga sederhana  yang bisa jadi Presiden.

Menurut Politikus PDI Perjuangan itu, siapapun anak negeri boleh dan bisa bermimpi menjadi Presiden. Jokowi sudah membuktikan itu. Status sosial yang tinggi dan jabatan yang mentereng tidak menjadi jaminan untuk bisa memimpin negeri ini. Tetapi perilaku dan perjuangan hidup yang sesuai dengan kebaikan dan bermoral, itulah syarat utamanya.  

"Anak petani, TKW, tukang bangunan, tukang sapu dan siapapun dari kita, bisa menjadi apapun. Mereka bisa bercita-cita jadi menteri, kepala daerah dan bahkan Presiden" ucap anggota DPR RI dari PDI Perjuangan di dapil V Jawa Barat itu.

Sebagai seorang aktivis, Adian sudah cukup banyak mengalami manis pahitnya hidup di negeri tercinta Indonesia. Bagi Adian, siapapun tidak boleh menghakimi siapapun dengan cara apapun. Kita semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik dan tuan di negeri sendiri.

Sebab, menurut anggota Komisi VII DPR yang memiliki ruang lingkup tugas di bidang energi, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup, penghakiman dan 'cap' yang kita kenakan pada orang hanya akan menghambat inovasi dan kemajuan peradaban.

Bagi Adian, Jokowi adalah api yang menyalakan mimpi anak Indonesia. Di tengah laju perkembangan zaman yang tak terbendung, Adian juga mengingatkan untuk mampu mengalir bersama arus tanpa harus tenggelam. Sebab, Bapak Bangsa, Soekarno juga mengingatkan kita semua bahwa siapapun yang menolak perkembangan zaman, akan tergilas dengan sendirinya.

Di akhir wawancaranya, Adian, Putra Batak Kelahiran Manado ini mengatakan bahwa kita generasi muda dan siapapun tidak bisa memilih kita lahir dimana, sebagai apa dan dari keluarga apa. Setiap generasi di negeri ini memiliki keunikannya tersendiri yang bisa menjadi kekuatan dasyat bila disatukan dalam membangun bangsa.

Adian percaya bahwa perbedaan dalam tingkat dan aspek manapun, merupakan kekayaan yang tak ternilai. Maka, mereka yang anti dengan kebhinekaan adalah hal yang aneh.

"Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu mengelola perbedaan menjadi kekuatan". Ideologi kebangsaan, Pancasila, sudah merumuskan dengan sangat apik bagaimana menjadi warga negara dan bangsa yang besar.

Pribadi Jokowi menjadi teladan nyata untuk semua generasi. Dia yang dulu bukan siapa-siapa, sekarang telah menjadi tokoh populis yang dikagumi semua bangsa karena kebaikan dan moralnya dalam membangun negeri. Jokowi adalah api yang menyalakan mimpi anak negeri.

"Untuk itu, siapapun yang hidup di bumi NKRI, tidak ada hak untuk melarang, apalagi menghalang-halangi generasi muda untuk bermimpi karena perbedaan, atau atas nama apapun. Percayalah, dalam beberapa dekade mendatang, 'Jokowi-Jokowi' lain akan lahir dari siapapun dan dari golongan manapun" ucapnya disertai dengan senyum khasnya.

Merdeka...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun