Mohon tunggu...
Bernadinus Jandon
Bernadinus Jandon Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis Fiksi dan Nonfiksi

Fides et ratio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diferensiasi Pembelajaran

24 November 2022   13:02 Diperbarui: 24 November 2022   13:08 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diferensiasi pembelajaran merupakan salah satu tujuan utama pendidikan, terlebih khusus pada tujuan kurikulum merdeka saat ini.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diferensiasi dapat diartikan sebagai proses, cara perbuatan, membedakan, pembedaan. Atau dalam arti lain juga perkembangan tunggal, kebanyakan dari sederhana ke rumit. Jika dimaknai dan ditinjau dari diferensiasi pendidikan dapat diartikan  bahwa pembelajaran sekolah sesuai dengan kubutuhan siswa. 

Sekolah merupakan akses siswa untuk mengantar dirinya menjadi pribadi-pribadi yang unggul dan bermartabat. Dalam pembelajaran diferensiasi menyadarkan guru bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dan talenta masing-masing. 

Oleh karena itu tugas guru adalah mengimbangi kebutuhan-kebutuhan siswa dari berbagai kemampuan yang dimilikinya untuk mendukung mereka dalam capai pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan bakat minat siswa.

Tugas guru memang sulit, menuntut agar bisa memahami setiap individu dari puluhan siswa dari latarbelakang yang berbeda-beda baik dari segi ekonomi, pendidikan orang tua, ras, suku, agama dan golongan. Perbedaan-perbedaan ini sangat mempengaruh dalam proses belajar dan daya serap siswa dalam pembelajaran di dalam kelas. 

Guru bertanggung jawab dan berkontribusi secara penuh untuk memastikan bahwa siswanya menguasi materi yang diajarkan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. lalu pertanyaannya adalah bagaimana cara mengukurnya? cara mengukurnya banya cara yang digunakan salah satunya adalah dengan asesmen-asesmen yang dimiliki guru matapelajaran.

Guru yang kreatif adalah guru yang selalu memahami perkembangan dalam proses mengajarnya. Sehingga menciptakan keberlanjutan dan rencana pembelajaran yang efektif terhadap perkembangan pengetahuan siswanya yang diajari. 

Selaian itu guru juga dituntut untuk masuk dalam peribadi-peribadi setiap siswa untuk mengukur pencapaian-pencapaian proses pemahaman mereka dan juga mengukur pencapaian-pencapaian tidak dicapai dalam proses belajar siswa. 

Pendekatan yang fleksibel terhadap siswa yaitu dengan cara memilah siswa-siswa-sisiwa yang memiliki kemapuan di atas rata-rata dengan siswa-siswa yang di bawa rata-rata. Apa tujuannya ? tujuannya adalah mendorong dan memotivasi siswa-siswa yang di bawah rata-rata agar proses pembelajaran di terima dengan baik oleh siswanya dengan metode yang berbeda.

Proses-proses dan metode-metode Inilah yang disebut dengan pembelajaran diferensiasi.

Dalam pembelajaran, guru juga dituntut harus bisa memahami gaya belajar siswa.  Gaya belajar merupakan suatu kombinasi pengetahuan dan pengalaman siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan sehingga mampu mengolah informasi berdasarkan kemampuannya. 

Gaya belajar bukan hanya soal memahami dan mengelolah informasi. Tetapi gaya belajar siswa menggores kembali 4 kemampuan berbahasa yakni, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Empat kemampuan ini tidak hanya ada didalam matapelajarn bahasa indonesia saja, tetapi juga seluruh matapelajar untuk menerima dan mengolah ilmu pengatahuan yang diterimanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun