Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kehilangan Hewan Kesayangan, Pura-pura Tabah pun Tetap Saja Sedih

15 November 2021   08:06 Diperbarui: 15 November 2021   15:12 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Snowy, kucing peliharaan (dokumentasi pribadi)

Si abu sudah sakit sejak saat di rescue dari pinggir jalan (dokumentasi pribadi)
Si abu sudah sakit sejak saat di rescue dari pinggir jalan (dokumentasi pribadi)

Kehilangan hewan peliharaan sebenarnya sangat menyedihkan. Mau berpura-pura tabah pun, tetap saja sedih.

Beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah kehilangan mereka, masih sering kepikiran. Tak jarang menyesali dan menyalahkan diri sendiri kenapa tidak bisa menyelamatkan dan menyembuhkan mereka.

Membayangkan hewan-hewan lucu ini pernah menjadi bagian dari keluarga, pernah membawa kecerian dan kegembiraan, rasa kehilangan itu kadang bisa menetap berhari-hari lamanya.

Saya sering berpura-pura tabah demi anak saya. Kalau saya mengumbar sedih, apalagi dia yang masih anak-anak. Beberapa kali si ganteng menangis ketika kucingnya mati atau ketika kucingnya pergi dari rumah dan tidak pulang lagi.

Untuk mengatasi itu, setiap kali ada kucing kami yang pergi dari rumah atau tidak mampu bertahan karena sakit, saya selalu menyampaikan kalimat-kalimat penghiburan untuk mengusir kesedihannya.

Saya katakan, bahwa usia hewan peliharaan memang umumnya singkat. Paling lama hanya beberapa tahun. Hewan peliharaan bisa mendadak sakit tanpa diduga.

Sekalipun dibawa ke dokter hewan untuk diobati, terkadang mereka tetap tidak bisa bertahan. Serangan virus seringkali membuat kucing tiba-tiba sakit lalu tak berapa lama mati.

Kucing juga senang berjalan-jalan keluar dari rumah, mengenal lingkungannya, atau karena ingin memenuhi hasratnya beranak pinak. Kadang kita kesulitan menahannya di dalam rumah.

Oleh karena itu, saya katakan pada si ganteng, kita harus siap. Bila sewaktu-waktu kucing-kucing itu pergi meninggalkan kita, kita tidak boleh bersedih.

Selama kita sudah merawatnya dengan maksimal, tidak ada yang perlu disesali. Kita harus mengikhlaskannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun