Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Indahnya Musim Kemarau bagi Anak-anak di Era Sebelum Ada Gadget

6 September 2021   12:45 Diperbarui: 7 September 2021   01:24 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain di luar rumah (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Anak-anak kreatif 

Berbicara musim kemarau, memori mengajak saya kembali pada kenangan masa kanak-kanak.

Masa itu teknologi komunikasi dan informasi masih sangat terbatas. Belum ada gawai, tidak ada internet. Alat-alat elektronik yang menghasilkan hiburan di rumah hanya televisi dan tape recorder yang juga terdapat radio di dalamnya.

Musim kemarau adalah surga bagi anak-anak saat itu. Anak-anak tidak betah tinggal di dalam rumah karena memang tidak tersedia media permainan yang cukup di dalam rumah.

Permainan mobil-mobilan bagi anak lelaki maupun boneka bagi anak perempuan belum banyak dijual pada masa itu, apalagi di kota kecil tempat tinggal kami. Itu sebabnya anak-anak lebih senang bermain di luar rumah.

Saya menyebut anak-anak zaman itu sangat kreatif. Apapun yang ditemukan di luar rumah bisa dijadikan media permainan. 

Beruntung kami tinggal di sebuah desa di pinggir kota, di kelilingi kebun juga lahan-lahan hijau yang belum dimanfaatkan di mana berlimpah sarana dan media bermain alami bagi anak-anak. Sangat menyenangkan mengeksplorasi apa yang disediakan alam untuk dijadikan mainan.

Daun pisang dijadikan payung-payungan serta dedaunan dari pohon lain juga dibuat menjadi piring dan mangkuk pada permainan masak-masakan. 

Caranya tinggal membuat daun itu melengkung, atau menyatukan beberapa daun dan dibuat melengkung, lalu mengaitkannya dengan potongan-potongan lidi. Bunga diracik dan ditata seolah menjadi makanannya.

Daun-daunan juga bisa dibuat menjadi mahkota pada permainan kerajaan-kerajaan, atau dibuat menjadi topi militer untuk bermain perang-perangan. Potongan-potongan kayu maupun pelepah pisang bisa dijadikan senjata-senjataan atau pistol-pistolan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun