Mohon tunggu...
Berliana Puspitasari
Berliana Puspitasari Mohon Tunggu... Lainnya - ✨✨

Waktu adalah ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jajanan Ledre Bentuk Unik Khas Bojonegoro Jajanan Ini Berupa Kue Ringan

30 Juni 2021   19:00 Diperbarui: 30 Juni 2021   19:16 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Bojonegoro,28 Juni 2021 – Mendengar nama Ledre tentu terdengar cukup asing bagi wisatawan. Namun bagi warga Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan sekitarnya, nama Ledre sudah tidak asing lagi.

            Kue atau snack ini diberi nama Ledre. Bentuknya cukup unik, seperti cerutu linting atau waffle yang ringan dan rapuh. Rasa Ledre bervariasi tergantung dari bahan buah yang digunakan sebagai penyedap. Mendengar nama Ledre tentu terasa cukup asing . Ledre adalah nama makanan khas daerah Bojonegoro - Jawa Timur.Mendengar nama Ledre tentu terdengar cukup asing bagi wisatawan. Namun bagi warga Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan sekitarnya, nama Ledre sudah tidak asing lagi.

Ledre memiliki panjang sekitar 20 cm dan diameter 1,5 cm atau lebih kecil dari kue semprong. Rasanya cukup manis dengan rasa dan aroma pisang. Ada 110 unit usaha yang sebagian besar bergerak di bidang industri home furnishing.        

Cemilan dan oleh-oleh dari Ledre murah dan enak.Bahan dasar pembuatan Kue Ledre antara lain pisang raja, santan, gula, telur dan minyak kacang. Alasan menggunakan pisang raja adalah untuk menjaga kualitas aroma dan rasa Ledre. Namun, banyak juga pengrajin Ledre yang menggunakan pisang jenis lain. Ledre sangat cocok untuk disandingkan dengan teh panas atau minuman panas lainnya.

            Ledre dibuat dengan cara menuangkan adonan yang terbuat dari campuran gula, garam, kelapa muda parut, air dan tepung ketan ke dalam wajan yang diolesi mentega. Kemudian gunakan sendok untuk menekan adonan di dalam wajan hingga menjadi tipis, lalu masukkan pisang raja yang sudah dihaluskan, dan taburi dengan gula pasir. Ledre dengan dasar berkerak menunjukkan bahwa Ledre telah matang. Pada tahap akhir, Ledre digulung menjadi bentuk seperti semprong.Meski Ledre adalah oleh-oleh khas Bojonegoro, namun oleh-oleh renyah ini bisa ditemukan di daerah lain di sekitar Bojonegoro, seperti Blora, Ngawi dan Cepu. Di sepanjang pintu masuk Kabupaten Bojonegoro dan jalan antara Ngawi-Solo, mudah dijumpai deretan penjual Ledre.

            Bagi wisatawan, oleh-oleh yang lezat ini berkualitas tinggi dan murah, dengan berbagai rasa dan ukuran yang memenuhi kebutuhan wisatawan. Masyarakat Bojonegoro sendiri sering memesan kotak Ledre untuk diberikan kepada kerabat yang berkunjung ke rumah mereka.

            “Dampak positif dari pelatihan yang dilakukan oleh program studi Ilmu Komunikasi UTM adalah untuk Melestarikan makanan tradisional merupakan bagian integral dari melestarikan budaya. Menjaga makanan tradisional pada tingkat yang sama. Upaya yang dapat dilakukan selain dengan mengkonsumsi makanan tradisional tersebut juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh agar lebih dikenal.”

 Press contact

Nama : Berliana Puspitasari

Email : 200531100166@student.trunojoyo.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun