3. Mengelola media internal dan eksternal, publikasi media, pelatihan dan riset yang berkaitan dengan masalah pencitraan lembaga.
Menjadi  seorang PR tidak boleh langsung bertindak ketika sedang mendapat masalah, baik itu masalah dari luar maupun masalah dari dalam perusahaan. Bila seorang PR langsung bereaksi atau bertindak terhadap suatu isu maka tindakan yabg diambil dapat memperburuk suasana. Beberapa proses yang perlu diperhatikan seorang PR untuk menanggapu isu permasalahan:
1. Fact Finding (Menemukan Fakta)
2. Defined Problem (Mendefinisikan Masalah)
3. Planning & Program (Membuat Perencanaan dan Program)
4. Actions & Communications (Menjalankan Program dan Mengkomunikasikan)
5. Evaluation (Melakukan elEvaluasi)
Komunikasi merupakan suatu proses yang terjadi dari dua arah, kelompok, organisasi dan lain sebagainya. Komunikasi tersebut terjadi dua arah yaitu dari organisasi ke publik dan dari publik ke organisasi. Sehingga dapat terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Sebuah perusahaan pasti ada seorang PR, dalam kegiatannya komunikasi itu sangat penting dan yang paling utama agar fungsi manajemen itu berjalan dengan baik. PR harus pandai berkomunikasi oleh lawan bicaranya, entah itu partner dalam lingkungan perusahaan maupun lingkungan luar. Sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang membutuhkan dapat terdampaikan dengan baik. Seorang PR dalam penyampaian informasi itu bahasa yang digunakan harus sederhana, mudah dipahami dan dapat menjawab apa yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun rekan kerjanya. Jika seorang PR tidak pandai dalam berkomunikasi maka akan berdampak pada lembaga atau organisasi dari tempat PR bekerja. Yang nantinya akan bercitra negatif yang akan merugikan sebuah lembaga atau organisasi tersebut.
Hampatan dalam berkomunikasi yaitu sebagai berikut:
1. Perbedaan bahasa
