Apa itu Energi Baru Terbarukan? Seberapa besar potensinya di Indonesia? Dan apa saja manfaatnya bagi kita dan lingkungan? Yuk kita bahas satu-satu.
PENGERTIAN ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT)
Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan wujud pengelolaan energi yang tersedia di alam menjadi bentuk lain yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Energi ini berasal dari sinar matahari, angin/bayu, air, panas bumi dan biomassa. Energi ini diubah bentuknya menjadi energi listrik untuk memenuhi kebutuhan energi manusia. Sumber energi tidak terbatas, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN DI INDONESIA
Menurut data Perpres No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), dituliskan bahwa potensi EBT sinar matahari sebesar 207.898 MW, bayu 60.647,0 MW, air 75.091 MW, panas bumi 17.546 MW serta minihydro dan mikrohydro sebesar 19.385 MW.
Sedangkan pada Oktober 2021, sebuah kajian dari Institute for Essential Services Reform (IESR) berjudul "Beyond 443 GW: Indonesia's Infinite Renewable Energy Potentials" yang menjelaskan tentang pemetaan potensi teknis EBT di Indonesia dengan menggunakan sistem informasi geografis.
Kajian ini menjelaskan bahwa potensi EBT di Indonesia mencapai 7.879,4 GW pada skenario 1 (satu) dan 6.811,3 GW pada skenario 2 (dua). Total potensi ini terdiri dari:
- Tenaga Sinar Matahari sebesar 7.714,6 GW pada skenario 1 (satu) dan 6.749,3 GW pada skenario 2 (dua).
- Tenaga Mikrohydro sebesar 28,1 GW pada skenario 1 (satu) dan 6,3 GW pada skenario 2 (dua).
- Tenaga Bayu sebesar 19,8 hingga 106 GW.
- Tenaga Biomassa sebesar 30,73 GW.
MANFAAT ENERGI BARU TERBARUKAN
Penggunaan sumber EBT menjadi energi listrik demi memenuhi kebutuhan energi dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Beberapa manfaat penggunaan sumber EBT menjadi energi listrik adalah mengurangi ketergantungan pada energi yang bersumber dari fosil seperti gas alam, batu bara dan minyak bumi yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan polusi udara, ikut berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global, mengurangi biaya tagihan listrik PLN jika sumber EBT menggunakan sistem On-Grid, bahkan tidak ada tagihan listrik jika menggunakan sumber EBT bersistem Off-Grid dan membantu melindungi bumi karena EBT ramah dan tidak merusak lingkungan.
Platform seperti SonusHUB dapat menjadi mitra dalam menyediakan material listrik dan teknologi energi terbarukan, mendukung transformasi digital dan efisiensi industri.
Sumber:
[1] https://chandra-asri.com/id/blog/energi-baru-terbarukan
[2] https://www.sucofindo.co.id/artikel-1/ciri-jenis-manfaat-indikator-ebt-indonesia/
[3] https://renewableenergy.id/potensi-energi-terbarukan-di-indonesia/