Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mencairkan deposito kas daerah. Sebab Pemprov DKI Jakarta mempercepat proses lelang, baik melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP) maupun lelang konsolidasi.
Â
"Jadi kan kami ada persedian uang DKI, anggaran 2016 lelang kan lebih cepat begitu kontrak kan mesti bayar DP (down payment), terus pengadaan barang di e-katalaog, aspal atau segala macam. orang kalau kerja di Januari mereka mesti langsung mesti dibayar," tukas Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/12).
Â
Basuki mengatakan, pemasukan kas daerah diproyeksi selama 12 bulan. Sehingga jika sebagian lelang selesai Januari, maka harus ada persediaan anggaran terlebih dahulu.
Â
"Nah duit kami kan proyeksi 12 bulan kan, masuk pajak juga masuknya bertahap, kalau Januari keluar duit tapi duitnya belum masuk gimana? Makanya kami talangin pakai duit deposito kami," tutur Basuki.
Â
Untuk semantara, deposito yang dicairkan sebesar Rp 600 miliar. Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta sendiri memiliki persediaan deposito sebesar Rp 5 triliun.
Â
"Pak Heru cairin sekitar Rp 600 miliar, kalau nggak salah. Dia punya persediaan deposito sampai Rp 5 triliun. Jadi kami kan ada duit nggak kepakai, kami depositokan dulu kan ada penghitungan Silpa," ungkap Basuki.