Mohon tunggu...
Ari Wahyudi
Ari Wahyudi Mohon Tunggu... swasta -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Melawan Hoaks dengan IQ Sekolam

28 Oktober 2017   01:26 Diperbarui: 28 Oktober 2017   02:24 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik-Hoax memang tidak lepas isi berita beberapa tahun belakangan ini,walaupun hoax ada sejak jaman dahulu.Tergelitik dengan acara ILC tvone (29/8/17) dmna Karni Ilyas mengundang Rocky Gerung seorang dosen filsafat.Disaat ini pemerintah sedang gencar memerangi Hoax,Karena di pandang kerap merugikan dan mencemarkan pemerintahan,Tetapi Rocky Gerung punya pandangan berbeda dalam menyikapinya.

Hoax itu sekarang di kerdilkan artinya kebencian terhadap pemerintah,padahal hoax punya fungsi balancing dan counter valuing force ujar Rocky Gerung.Seharusnya pemerintah tidak ambil pusing dengan pemeberitaan kinerja pemerintah,baik itu negatif ataupun positif,Karena alasannya masyarakat sudah cerdas dalam menilai,Kinerja akan berdampak langsung pada masyarakat,tentu hal tersebut tidak dapat ditipu.Kita bisa mencontoh era kepemimpinan SBY,beliau tidak pernah terganggu dengan Hoax yang beredar,padahal di jaman itu pemberitaan beliau tidak kalah dengan di jaman sekarang,terbukti beliau sukses melenggang dua periode.

Yang ingin di sampaikan Rocky gerung adalah Pemerintah harus lebih santai menanggapi hoax,dan harus bisa meningkatkan pola pikir masyarakatnya lewat pendidikan,hentikan indokterinasi kepada masyarakatnya.Hentikan sentimen kemarahan,jadikan hoax sebagai parodi biar lebih santai.Solusinya dalam rangkumanya Naikan IQ maka hoax akan turun katanya.

Adapun pro dan kontra kita dalam pemerintahan semoga tidak membuat perpecahan,memang susah untuk memuaskan semua orang,tapi kinerja pemerintah saat ini akan terjawab dua tahun lagi,lebih banyak yang terpuaskan atau lebih banyak yang mencari tokoh baru karena tak terpuaskan.Saran untuk pembaca "Lebih baik melihat satu kali daripada mendengar seribu kali".Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun