Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Diary

Begini Cara Mencintai Saat Pandemi

18 Juni 2021   08:29 Diperbarui: 18 Juni 2021   08:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dan pengolahan dokpri

Si mbak berkeluh kesah, kangen banget sama anaknya di kampung.
Sudah 2 tahun berarti dia nggak pulang dan ketemu anaknya itu.
Syukur, teknologi bisa digunakan untuk sekadar menyapa dan melihat anaknya via HP.

Tapi, rindunya itu tidak bisa langsung teratasi.
Apalagi si anak sedang menjelang remaja. Ada banyak hal harus disiapkan juga.

Seorang kenalan baik, ayahandanya meninggal dunia pas di minggu ada pengetatan lagi tahun lalu. Banyak kerabatnya meminta dia untuk segera terbang ke kampung halaman. Mumpung belum dikuburkan.
Sempat galau sempat berakhirnya pengetatan saat itu dua hari ke depan. Meski dijanjikan akan dibantu supaya bisa dibantu agar mendapat tiket dan masuk ke bandara, dia tidak segera memutuskan.

Hari pengetatan akan berakhir dua hari setelah ayahandanya meninggal itu. Demi kedatangannya, orang di kampungnya bersedia menunda penguburan hingga esok harinya.
Tapi, akhirnya si kenalan meminta supaya penguburan ayahnya tetap dilaksanakan esok paginya.
Tanpa harus menunggu kedatangannya.
Selain soal tidak berani memberi kepastian apakah bisa tepat datang atau tidak, dia juga taat aturan yang sudah dibuat.

Dirinya sendiri sehat.
Rajin tes pula. Dalam keyakinannya, dia percaya akan dilindungi juga. Demikian juga keluarganya di kampung.
Tapi, dia juga harus memikirkan orang lain bahkan di luar keluarganya. Termasuk ketika dia nanti kembali ke Bandung.

Si mbak itu mencintai anaknya.
Si rekan juga mencintai ayahanda walau tidak menyertai saat tiada.
Mereka juga mencintai orang-orang sekitarnya.
Cara mereka mencintai adalah menahan rindu dan kehendak bertemu. Bahkan dalam kondisi yang paling sedih sekali pun.
Demikian juga cara saya mencintai Anda dan dia....

Semoga cara mencintai yang tidak biasa ini, bisa menebarkan cinta kepada semua orang terutama bagi mereka yang sedang berjuang untuk memulihkan semesta dari pandemi ini.
#katanjar #anj2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun