Mohon tunggu...
Ben Nurdiansyah
Ben Nurdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Millenial penerus generasi bangsa

Damailah Indonesiaku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenakalan Remaja Jogja dalam Aksi Nglithih, Mbleyeri, dan Ngedrop

10 Desember 2018   21:02 Diperbarui: 16 Desember 2018   23:35 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot trailer Dilan 1990

Apa itu Nglithih, Mbleyeri, dan Ngedrop? Kalian yang warga asli atau pernah sekolah di Jogja pernah ngelakuin ga? Kalau saya pernah, tapi...

Baru-baru ini aksi klitih di DIY kembali menjadi sorotan. Beberapa hari lalu, seorang supir colt menabrakkan diri ke pengendara motor terduga nglithih hingga meninggal dunia. Sementara itu, supir dan satu penumpang mengalami luka-luka.

Klitih

Saya tinggal di DIY sejak kecil sampai bisa berkarier seperti sekarang. Tentu, saya sudah sangat familiar dengan istilah Klitih. Kata klithih sendiri merupakan Bahasa Jawa yang artinya berjalan-jalan tanpa tujuan jelas. Ketika saya sedang bosan, lalu motoran untuk sekadar merasakan angin atau lihat kanan-kiri jalan, tak jelas nanti mampir ke mana, nah saya bisa dibilang sedang nglithih. Ya, nglithih dalam arti sebenarnya. 

Sekarang, tampaknya klithih menyempit maknanya sebagai bentuk aksi kekerasan di jalan. Aksi ini biasa dilakukan anak usia remaja dengan mengendarai sepeda motor dengan tujuan mencari musuh, bahkan sampai melukai pengguna jalan lain. Aksi ini bisa berujung maut bagi korban dan pelaku sendiri.

Alasan melakukan klitih biasanya sebagai pelampiasan kemarahan dan dendam terhadap orang dari geng, sekolah, atau kampung lain. Munculnya kemarahan dan dendam bisa berawal dari hal sepele seperti saling ejek. Aksi Klitih juga sering salah sasasaran. Karena aksi dilakukan terhadap korban secara acak, maka wajar jika masyarakat Jogja merasa resah.

Dari sekian aksi kenakalan remaja di Jogja, Klitih masih sebagai salah satu bentuk kenakalan sekaligus kekerasan. Padahal, masih ada aksi kenakalan lainnya yang memiliki istilah lokal tersendiri.

Apa saja istilah kenakalan yang saya maksud? Ya, di antaranya adalah Mbleyeri dan Ngedrop. Tampaknya dua istilah ini kalah popular ketimbang Klitih.

Lalu, apakah Mbleyeri dan Ngedrop itu? Apa ada hubungannya dengan aksi Klitih?

Mbleyeri

Saya tak tahu arti mbleyer dalam Bahasa Indonesia yang baku. Tetapi kalau di Jakarta dan sekitarnya, mungkin hampir sama dengan istilah nggeber. Ya, aksi tancap gas sampai mengeluarkan suara knalpot yang keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun