Mohon tunggu...
Bens Benedicts
Bens Benedicts Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Jendela Hati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Adventures untuk Kata Hati sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Debat Keren untuk Lebih Keren

24 September 2019   16:17 Diperbarui: 24 September 2019   16:38 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari lalu, kita sempat dibikin kaget kabar Debat Keren di Alinea TV. Dua orang politikus eksekutif Budiman Sudjatmiko Aktivis 98 dan Dhandy Laksono Jurnalis & Filmmaker.

Keduanya memiliki bobot pemikiran dan argumentasi yang sarat dengan data serta kata. Sekilas, kita seperti melihat dua gajah bertarung dengan strategi mereka untuk bisa memenangkan 'pendapat dan solusi' tentang isu Papua yang hingga kini masih dalam pergumulan politik nasional yang terus menjadi pe-er pemerintah

Dalam debat keren itu, Dhandy sedikit banyak memberikan paparan history tentang Papua yang menurutnya  tidak ada perubahan apapun sejak Papua dipaksa menyatu ke Indonesia. Ia mengklaim bahwa berbagai eksperimen terhadap Papua, termasuk otonomi khusus, tidak menghasilkan apapun

Berbeda dengan Budiman yang menginginkan pendekatan dialog dan pengembalian sistem tribe di Papua menjadi sebuah sistem dan hierarki bertingkat sebagai sebuah konfederasi Papua

Memang, Papua adalah sebuah pulau yang penuh dengan pengorbanan saat merebutnya sejak jaman Soekarno, dan selalu menjadi konflik politik hingga kini, apalagi dengan adanya Freeport sebagai penambang tunggal.

Berpuluh bahkan ratusan kejadian selalu mewarnai Papua yang dulu bernama Irian Barat. Nilai Sumber Daya Alam yang penuh eksotik dan kultur budayanya yang menawan, tak salah jika menyebutnya sebagai Mutiara Timur

Lepas dari saling 'serang personal' dalam debat keren itu, sudah menunjukkan kualitas intelektualitas generasi muda yang lebih tanggap dengan situasi dan kondisi pemerintah. Dan seharusnyalah seperti mereka yang diperlukan oleh pemerintah sekarang ini, kualitas bukan kuantitas.

Apapun namanya, semoga dalam pelaksanaannya mereka lebih menunjukkan konsistensi mereka agar lebih 'keren' bangsa dan negara kita ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun