Bagi pasangan muda, ada beberapa hikmah yang ingin saya bagi dari perjalanan ini:
Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Jangan hanya siap untuk pesta, tapi juga untuk perjalanan panjang setelahnya.
Ikuti pasangan bukan berarti kehilangan diri. Justru di situlah cinta tumbuh: saat berani meninggalkan kenyamanan demi kebersamaan.
-
ASN atau profesi apapun butuh dukungan keluarga. Tanpa pasangan yang setia, pengabdian akan terasa timpang.
Rumah adalah keluarga. Tidak peduli berapa kali berpindah, rumah sejati selalu ada ketika kita bersama pasangan dan anak-anak.
Cinta adalah proses. Ia bertumbuh, teruji, dan menjadi semakin kuat jika dipelihara dengan sabar dan pengertian.
21 Tahun, Sebuah Syukur
Hari ini, di usia pernikahan yang ke-21, saya hanya bisa menunduk penuh syukur. Syukur karena Allah telah menguatkan kami melewati suka duka. Syukur karena memiliki istri yang sabar dan setia. Syukur karena anak-anak tumbuh dalam keluarga yang belajar dari perantauan dan keberagaman.
Dari Sengkang ke Papua, dari Jawa ke Sumatera, dari Jakarta kembali ke Sulawesi---jejak ini adalah bukti nyata bahwa rumah tangga ASN bukan sekadar soal tugas negara, tetapi juga tentang cinta, kesetiaan, dan pengabdian.
Semoga perjalanan ini menjadi inspirasi, bahwa pernikahan sejati adalah keberanian untuk mengarungi bahtera bersama, dalam segala gelombang kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI