Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Reshuffle Kabinet Merah Putih: Kejutan Politik Presiden Prabowo Subianto yang Bikin Kaget

11 September 2025   11:00 Diperbarui: 11 September 2025   09:05 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto memimpin pelantikan Mendiktisaintek, Kepala dan Wakil Kepala BPKP dan BPS, serta Kepala BSSN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Reshuffle Kabinet Prabowo, Reshuffle Pertama Kabinet Merah Putih, Ini Daftar 6 Pejabat yang Dilantik Prabowo (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan)

Pergantian menteri dalam sebuah kabinet bukanlah hal yang asing dalam sistem politik Indonesia. Namun, reshuffle pertama Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto kali ini benar-benar mengejutkan publik. Tanpa isyarat, tanpa kabar angin, bahkan sebagian menteri yang diganti pun mengaku tidak mendapat pemberitahuan resmi sebelumnya. Atmosfer kejutan ini segera memunculkan berbagai pertanyaan: apa alasan di balik pergantian mendadak tersebut? Apakah kabinet baru ini mampu menjawab tantangan yang semakin kompleks? Dan bagaimana seharusnya masyarakat merespons langkah politik yang penuh kejutan ini?

Kejutan Politik yang Menguji Stabilitas

Prabowo mengganti lima menteri sekaligus: Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polkam), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Menteri Koperasi. Dari daftar ini, setidaknya dua posisi strategis---Menkeu dan Menko Polkam---membuat publik semakin tercengang. Posisi Menteri Keuangan yang sebelumnya dijabat oleh Sri Mulyani Indrawati kini ditempati Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom senior yang dikenal tajam dalam analisis makroekonomi. Sementara posisi Menko Polkam masih dibiarkan kosong menunggu figur baru yang akan mengisi jabatan vital tersebut dan untuk sementara telah di tunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Ad Interim selama beberapa bulan ke depan.

Langkah mengejutkan ini tentu menimbulkan dua wajah. Di satu sisi, publik bisa melihatnya sebagai tanda bahwa Presiden menginginkan percepatan eksekusi kebijakan dan penyegaran di tubuh kabinet. Di sisi lain, kejutan yang tanpa transisi bisa dianggap mengganggu stabilitas, terutama jika menteri lama tidak sempat menyiapkan proses alih tugas yang matang.

Menteri Baru, Harapan Baru?

Publik tentu berharap bahwa masuknya nama-nama baru akan membawa energi segar. Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu diharapkan bisa mengawal APBN dengan pendekatan lebih realistis, khususnya dalam membiayai program prioritas Asta Cita yang digadang Presiden Prabowo. Sementara itu, Mukhtarudin yang dipercaya sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia diharapkan mampu menjawab problem klasik penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri: mulai dari perlindungan hukum, penguatan diplomasi, hingga peningkatan kompetensi.

Untuk Kementerian Koperasi, masuknya Fery Juliantono menjadi penanda bahwa isu pemberdayaan ekonomi rakyat dan koperasi bakal mendapatkan perhatian lebih serius. Apalagi Presiden Prabowo telah menjanjikan program besar penguatan koperasi desa dan kelurahan. Harapan masyarakat sederhana: jangan sampai koperasi hanya dijadikan jargon politik, melainkan benar-benar dirancang sebagai motor kemandirian ekonomi.

Adapun dua kursi kosong---Menko Polkam dan Menpora---menjadi sorotan tersendiri. Publik menunggu sosok yang mampu menjaga stabilitas keamanan sekaligus memberi arah baru bagi generasi muda Indonesia.

Belajar dari Terdahulu

Reshuffle sejatinya tidak hanya pergantian nama. Ia seharusnya menjadi momentum refleksi. Para menteri baru seharusnya belajar dari jejak pendahulunya. Misalnya, Sri Mulyani yang selama ini dikenal disiplin menjaga defisit APBN bisa menjadi cermin bagi Menkeu baru untuk tetap berhati-hati dalam mengelola utang. Demikian pula pengalaman Abdul Kadir Karding di Kementerian Pekerja Migran dapat menjadi pelajaran penting bagi penggantinya agar tidak mengulangi kesalahan administratif dan koordinasi yang kerap terjadi.

Refleksi ini penting karena publik tidak hanya menuntut wajah baru, tetapi juga hasil nyata.

Harapan dan Optimisme Publik

Reshuffle kali ini memang mengejutkan, tetapi publik ditantang untuk tetap optimistis. Setiap perubahan di level elit harus diterjemahkan ke dalam perbaikan layanan, kebijakan, dan keberpihakan nyata kepada rakyat. Tidak ada alasan bagi kabinet baru untuk berlama-lama dalam adaptasi. Program harus segera berjalan, sebab tantangan bangsa tidak menunggu: dari stabilitas ekonomi global, ancaman geopolitik, hingga tuntutan generasi muda yang semakin kritis.

Pada akhirnya, reshuffle adalah instrumen politik. Presiden berhak menggunakannya untuk memastikan janji kampanye dapat terwujud. Tetapi masyarakat juga berhak mengawasi, mengkritisi, dan mengingatkan jika perubahan itu hanya berhenti di tingkat kosmetik politik.

Reshuffle yang bikin kaget ini sebaiknya tidak sekadar menjadi drama politik, melainkan momentum perbaikan. Harapan kita jelas: agar Kabinet Merah Putih semakin solid, lincah, dan mampu membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun