"Kerja sewajarnya saja, sesuaikan dengan gajimu. Jangan sampai bosmu jalan-jalan, kamu rawat jalan."
Kalimat ini sekilas terdengar seperti kelakar, namun sebenarnya memotret fenomena serius di dunia kerja. Satire tersebut berakar dari kegelisahan banyak pekerja yang merasa kontribusinya tidak sebanding dengan penghargaan yang diterima, baik dalam bentuk gaji, tunjangan, maupun apresiasi non-materi.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di sektor swasta, tetapi juga sudah mulai merambah di instansi pemerintah, BUMN, hingga organisasi nirlaba. Pesan yang terkandung di dalamnya adalah peringatan agar pekerja menjaga kewarasan, batas kemampuan, dan keseimbangan hidup---serta sindiran halus pada manajemen yang lalai menghargai kerja keras timnya.
Ketimpangan Ekspektasi dan Imbalan
Dalam banyak organisasi, manajemen sering menuntut produktivitas tinggi tanpa memperhatikan apakah sumber daya---terutama manusia---memiliki dukungan yang layak. Gaji yang stagnan di tengah inflasi, beban kerja berlebihan, dan jam lembur yang tidak dibayar, adalah keluhan umum yang kini mendapat panggung di media sosial.
Pekerja, di sisi lain, mulai memahami bahwa loyalitas buta tidak selalu berbanding lurus dengan keberlangsungan karier atau kesejahteraan. Ungkapan satire tersebut menjadi simbol perlawanan pasif: bukan dengan mogok kerja, tetapi dengan mengatur energi sesuai nilai yang dibayar.
Dimensi Psikologis: Burnout dan Kejenuhan
Riset di berbagai negara menunjukkan bahwa burnout tidak hanya dipicu oleh beban kerja berat, tetapi juga oleh ketidakadilan persepsi---saat karyawan merasa kontribusi dan pengorbanannya tidak diakui. Dalam situasi seperti ini, semangat kerja akan merosot, dan pekerja cenderung mengambil sikap "kerja sesuai gaji" sebagai bentuk mekanisme bertahan.
Fenomena ini juga menjalar ke generasi muda pekerja, yang lebih sadar akan konsep work-life balance. Mereka tidak ragu menolak lembur tanpa kompensasi, atau mengambil cuti demi kesehatan mental, walaupun stigma "kurang loyal" masih membayangi.
Perspektif Manajemen: Antara Tantangan dan Tanggung Jawab