Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

APBN Sebagai Penggerak Ekonomi: Belanja Pemerintah Pusat Ditingkatkan Mutunya untuk Efisiensi, Inklusivitas, dan Keberlanjutan

4 Juli 2025   07:30 Diperbarui: 3 Juli 2025   13:24 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah upaya kolektif bangsa dalam menavigasi dunia yang kian penuh gejolak ekonomi global, kebijakan fiskal Indonesia terus mengalami penyesuaian untuk memastikan peran vitalnya dalam pembangunan nasional. Salah satu penyesuaian terpenting yang kini menjadi fokus utama pemerintah adalah peningkatan kualitas belanja pemerintah pusat melalui pendekatan efisiensi, efektivitas, serta orientasi transformasi ekonomi jangka panjang.

APBN yang dulu dipandang sekadar sebagai instrumen pencatatan pemasukan dan pengeluaran negara, kini mengalami lompatan makna. Ia telah menjelma menjadi alat utama negara dalam menciptakan kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi berkeadilan, serta penguatan daya saing nasional. Dalam konteks ini, belanja negara menjadi ujung tombak yang tidak hanya mencerminkan arah kebijakan pemerintah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keberpihakan pada rakyat, transparansi, serta komitmen terhadap masa depan.

Menata Ulang Prioritas: Memotong Pemborosan, Meningkatkan Dampak

Salah satu langkah strategis yang diambil oleh pemerintah adalah mengefisiensikan alokasi untuk belanja barang non-operasional pemerintahan. Pos pengeluaran seperti perjalanan dinas, rapat-rapat, pengadaan barang habis pakai yang tidak berdampak langsung pada pelayanan publik---selama ini menyerap anggaran dalam jumlah besar. Kini, semua itu direm dan ditata ulang.

Tujuannya jelas: membebaskan lebih banyak ruang fiskal untuk digunakan dalam program-program prioritas yang memberikan nilai tambah nyata bagi masyarakat luas. Upaya efisiensi ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk tidak lagi membiarkan anggaran negara terjebak dalam rutinitas birokratis, tetapi benar-benar difokuskan untuk menciptakan perubahan yang dirasakan hingga ke pelosok desa.

Belanja Pemerintah yang Berkeadilan: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Merata

Sebagaimana ditegaskan dalam berbagai pidato kenegaraan dan dokumen perencanaan pembangunan nasional, pemerintah tengah mengarahkan belanja negara untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi yang bersifat inklusif. Artinya, pertumbuhan yang bukan hanya dinikmati oleh kelompok kaya atau wilayah maju, tetapi juga oleh masyarakat kecil, sektor informal, dan daerah-daerah tertinggal.

Langkah ini terlihat jelas dalam peningkatan anggaran untuk sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, UMKM, pendidikan vokasi, serta pembangunan kawasan terpadu di luar Pulau Jawa. Dengan cara ini, belanja negara bukan hanya menyuntikkan dana ke dalam sistem ekonomi, tetapi juga membuka peluang bagi semua lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam proses produksi dan distribusi nilai ekonomi nasional.

Penguatan Belanja Modal: Infrastruktur Sebagai Jantung Produktivitas

Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur menjadi faktor penentu dalam menciptakan mobilitas, efisiensi, dan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu, kebijakan fiskal 2025 diarahkan untuk menguatkan belanja modal dengan orientasi yang lebih strategis: bukan sekadar membangun gedung atau jalan, melainkan membangun ekosistem produktif yang saling terhubung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun