Pasar modal Indonesia kembali mendapat angin segar dengan peluncuran Danantara, sebuah langkah besar yang dinilai memberikan sentimen positif bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia.Â
Kehadirannya diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan pasar modal yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Dampak Positif bagi Pasar Modal
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan respon positif dengan kenaikan 13,582 poin atau 0,20 persen ke level 6.816,584.Â
Senior Investment Analyst Mirae Sekuritas, Nafan Aji, menilai bahwa peluncuran Danantara bisa menjadi katalis bagi peningkatan investasi di Indonesia. Namun, keberhasilan Danantara sangat bergantung pada siapa yang mengelolanya.
Nafan menegaskan bahwa aset BUMN yang mencapai Rp 1.400 triliun harus dikelola oleh profesional yang memiliki integritas dan kapabilitas tinggi. Dengan pengelolaan yang baik, Danantara bisa menjadi faktor utama dalam mendongkrak perekonomian Indonesia dan bahkan lebih besar dari lembaga investasi seperti Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia.
Tantangan dan Harapan
Meskipun potensi Danantara sangat besar, masih ada beberapa kekhawatiran di kalangan publik terkait tata kelola dan transparansinya. Analis NH Korindo Sekuritas, Leon Liu, menyebut bahwa sebagian masyarakat masih melihat Danantara sebagai entitas yang 'abu-abu'.Â
Perbandingan dengan skandal 1MDB di Malaysia menjadi salah satu perhatian utama yang harus dihindari agar kepercayaan pasar tetap terjaga.