Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Data Ngawur Tentang Newmont Dipakai untuk Kampanye

26 Juni 2014   15:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:49 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_344869" align="alignnone" width="609" caption="Kampanye yang tersebar di Facebook. (captured: benny)"][/caption]

Antara geli dan greget setiap membaca postingan yang berseliweran di timeline Facebook saya. Entah mengapa, beberapa teman begitu senang asal share link yang didapatnya tanpa berusaha memeriksa lebih dulu.

Salah satu contoh adalah tentang informasi investor asing di sektor pertambangan Indonesia. Sejak dulu soal investor asing ini memang jadi isu empuk untuk membakar gairah nasionalisme kita. Apalagi kalau sudah menyangkut  pertambangan yang bisa dikaitkan lagi dengan isu lingkungan hidup dan juga hukum.

Sebagai warga Indonesia, saya pun paling mudah sewot kalau sudah nyerempet kebangsaan. Rasanya mendidih bila mendengar kata-kata alam Indonesia ini dirampok. Namun belakangan saya termasuk yang hati-hati dengan isu ini. Tetap berprasangka baik dan mencari data yang seakurat mungkin. Sebab, ini juga menyangkut nasib ribuan karyawan di dalamnya, dan lebih banyak lagi orang di lingkar tambang.

Pada gambar di atas saya hanya ingin menyoroti informasi soal Newmont. Kebetulan saya baru saja berkunjung ke perusahaan tambang itu bersama teman-teman blogger dan media TV.

Pertama, tentang investasi asing di PT Newmont Nusa Tenggara pada gambar ditulis 80 persen. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, daftar Pemegang Saham PT Newmont Nusa Tenggara  secara keseluruhan   terdiri atas pemegang saham asing (Newmont dan Sumitomo) sebesar 56 persen termasuk 7 persen saham divestasi 2010 yang sedang dalam proses,24 persen milik Multi Daerah Bersaing, PT Pukuafu Indah sebesar 17,8 persen dan sisanya PT Indonesia Masbaga Investama 2,2 persen. Bila  saham disvestasi 7 persen berpindah tangan ke pemerintah, sudah dipastikan saham asing 49 persen, artinya sudah menjadi perusahaan nasional.

Yang sering menjadi kompor nasionalisme, saham asing sebesar 56 persen itu dikatakan seluruhnya milih PT Newmont yang berbasis di Amerika. Kebangsaan saya juga (entah kenapa) termasuk yang sensitif kalau sudah mendengar nama Amerika . Padahal, di dalamnya ada investor dari Jepang juga. Ocehan saya dalam hati, sebaiknya nama Newmont diganti bila saham disvestasi sebesar 7 persen sudah dialihkan kepada pemerintah.

Kedua, penunjukan letak Newmont di Sumbawa sungguh sangat keliru. Pada gambar terlihat Newmont ditunjuk berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, padahal Newmont berada di Sumbawa Barat. Jelasnya bisa dilihat pada peta berikut ini. Mungkin sepele bagi beberapa orang, tapi menurut saya informasi kepada masyarakat sebaiknya yang sebenar-benarnya.

[caption id="attachment_344870" align="aligncenter" width="472" caption="Peta letak Newmont di Batu Hijau, Sumbawa Barat. (captured: Benny)"]

14037467041214128829
14037467041214128829
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun