Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mumpung Jadi Presidensi G20, Bujuk Negara Maju Investasi Hijau di Indonesia

13 Juli 2022   15:39 Diperbarui: 13 Juli 2022   15:42 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

G20 dibentuk pada 1999 dengan latar belakang krisis keuangan akhir 1990-an yang melanda Asia Timur dan Asia Tenggara. Tujuannya adalah untuk mengamankan stabilitas keuangan global dengan melibatkan negara-negara berpenghasilan menengah. Bersama-sama, negara-negara G20 mencakup 60 persen populasi dunia, 80 persen PDB global, dan 75 persen perdagangan global.

Hebatnya, G20 memiliki sejumlah anggota  negara maju, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang,  dan China.  Tentu saja mereka memiliki kecenderungan untuk memilih kebijakan ekonomi bernama investasi hijau.

Investasi hijau merupakan istilah lain dari investasi berkelanjutan (sustainable investment), yang saat ini tengah digandrungi negara-negara maju.

investasi hijau hanya fokus pada aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola baik (environment, social, dan governance/ESG), yang tujuannya menjaga kelangsungan perekonomian dan kehidupan di muka bumi.

Mengingat memiliki dampak pada perekonomian jangka panjang, maka tak heran jika investasi hijau mengalami pertumbuhan paling pesat di pasar modal dunia.

Investasi jenis ini juga masuk dalam kategori investasi berdampak (impact investment). Selain memberikan financial return kepada investornya, ada dampak positif pada aspek lingkungan dan sosial.

Meroketnya tren investasi hijau juga merupakan efek dari meningkatnya perhatian investor pada isu-isu lingkungan. Isu soal krisis global misalnya, mendorong hadirnya produk atau instrumen investasi yang berkaitan dengan lingkungan.

Seperti diketahui Kepresidenan G20 bergilir setiap tahun di antara anggota, dan negara yang memegang kepresidenan, bersama dengan pemegang kepresidenan sebelumnya dan berikutnya, membentuk 'Troika' untuk memastikan kelangsungan agenda G20. Italia, Indonesia, dan India adalah negara Troika saat ini.

Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).

Tentu saja masa presidensi Indonesia ini mesti dimanfaatkan seluas mungkin untuk Indonesia mengenalkan berbagai jenis Investasi Hijau di Indonesia. Sehingga negara maju terdorong untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun