Akhir September ini menjadi akhir musim panen petani tembakau Boyolali, terutama di wilayah Cepogo dan Selo. Petani Tembakau Cepogo dan Selo adalah petani musiman yang mengandalkan komoditi tembakau satu kali tanam dalam satu tahun.
Tembakau adalah tanaman yang mampu hidup di daratan 200-3000 meter diatas permukaan laut, tanaman ini mudah ditanam oleh petani di kawasan Boyolali barat yaitu Cepogo dan Selo dimana kedua wilayah ini terletak di lereng gunung Merapi dan Merbabu. Apabila tanaman lain membutuhkan banyak air untuk hidup, sebaliknya semakin rendah kadar air makan kualitas hidup tembakau akan semakin baik.
Walaupun demikian untuk menuju fase panen tembakau bukanlah suatu perkara mudah,berikut penjelasan dari masa tanam menuju masa panen hingga tembakau rajangan siap jual.
Masa tanam bibit tembakau adalah diakhir musim penghujan antara bulan maret-april dimana kadar air masih terkandung banyak di dalam tanah dan beberapa kali dalam masa peralihan ini masih turun hujan. Saat penanaman biasanya langsung diberi pupuk kandang, pada periode ini tembakau masih dibiarkan berdampingan dengan tanaman lain yaitu sayuran.
Pemeliharaan
Setelah 10-20 hari penanaman kemudian diberi pupuk urea, saat memasuki usia 1-2 bulan biasanya tembakau akan dibiarkan hidup tanpa adanya tanaman lain, pada fase ini tanah disekitar pohon dicacah/dicangkul dan dibersihkan dari gulma, kemudian pohon tembakau ditimbun separuh dari tinggi batang agar tidak mudah roboh.
Sama halnya dengan tanaman lain tembakau juga tak luput dari penyakit dan hama, Penyakit yang lazim terjadi pada pohon tembakau adalah daun berjamur dan Virus Mozaik (TMV) atau disebut "Mbadhur", sedangkan hama pada tembakau sendiri adalah orong-orong, ulat tanduk tembakau (petani setempat menyebut ulat tuton) dan sejenis wereng, pengendalian hama dan penyakitdilakukan dengan cara penyemprotan pestisida dan fungisida.
Faktor-faktor yang mengganggu pertumbuhan tembakau bukan hanya berasal dari luar saja, pada usia 50-60 hari akan muncul tunas daun dan bunga, tunas dan bunga ini harus dipangkas guna memaksimalkan pertumbuhan tembakau itu sendiri.
Tembakau siap panen saat usia 70-75 hari, namun semakin tinggi daerah tanam maka usia panen akan semakin lama. Pemetikan daun dimulai dari bawah, dimasa awal pemetikan akan ditemui daun paling bawah yang sudah tau dan mengering yang disebut "krosok", daun ini nantinya tidak akan menjadi rajangan melainkan ditusuk gagangnya menggunakan bilah bambu sama halnya seperti membuat sate.