Bagi para penggemar durian, Yogyakarta kini memiliki satu destinasi wajib yang tidak boleh dilewatkan: Bhumi Durian. Terletak tidak jauh dari berbagai ikon wisata Jogja seperti Tugu, Malioboro, dan Merapi, tempat ini menjadi magnet tersendiri bagi pecinta durian dari berbagai penjuru. Dengan konsep joglo tradisional Jawa yang asri dan teduh, Bhumi Durian menghadirkan pengalaman makan durian yang tidak hanya nikmat, tetapi juga nyaman dan menyenangkan.
Ragam Durian Lokal dan Impor
Salah satu daya tarik utama Bhumi Durian adalah ragam jenis durian yang ditawarkan. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai varietas durian lokal seperti durian Montong Jawa, durian Bawor dari Banyumas, hingga durian Petruk khas Jepara. Setiap jenis durian lokal memiliki cita rasa yang unik. Misalnya, durian Bawor dikenal dengan dagingnya yang tebal, rasa manis legit, dan aroma yang tajam; sementara durian Petruk cenderung memiliki rasa manis sedikit pahit dan tekstur daging yang lembut.
Nur Fitri, seorang pengunjung asal Surabaya, mengaku sengaja mampir ke tempat ini setelah melihat banyak ulasan di media sosial. "Saya penasaran karena banyak yang bilang ini tempat makan durian terenak di Jogja. Ternyata benar! Saya coba durian Musang King, dagingnya tebal, manis-pahit, dan lembut banget," ujarnya antusias.
Tak hanya durian lokal, Bhumi Durian juga menyediakan durian impor, terutama dari Malaysia dan Thailand. Varietas unggulan seperti Musang King, Black Thorn, dan D24 bisa dinikmati di sini. Musang King, misalnya, terkenal dengan warna daging yang kuning keemasan, tekstur lembut seperti mentega, dan rasa manis sedikit pahit yang khas. Tidak heran jika durian jenis ini digemari dan menjadi salah satu primadona di Bhumi Durian, meskipun harganya relatif lebih tinggi dibanding durian lokal.
"Durian lokal seperti Bawor dan Petruk tetap jadi favorit, tapi banyak juga yang cari Musang King dari Malaysia," ujar seorang staf Bhumi Durian kepada saya. Setiap jenis durian memiliki karakter rasa dan tekstur berbeda. Bawor, misalnya, dikenal dengan rasa manis pekat dan daging yang tebal, sementara Musang King punya cita rasa khas perpaduan manis-pahit dengan tekstur creamy.
Suasana yang Mendukung Cita Rasa
Bangunan utama Bhumi Durian mengusung arsitektur joglo khas Jawa yang terbuka dan sejuk, memberikan suasana nyaman untuk menikmati durian, bahkan dalam cuaca panas sekalipun. Pengunjung bisa duduk santai di meja kayu besar sambil menyantap durian yang telah dibelah dan disajikan langsung di atas piring enamel, menambah kesan tradisional yang autentik. Di bagian luar, terdapat papan penunjuk arah yang menunjukkan jarak ke berbagai destinasi terkenal di Yogyakarta, menjadikan tempat ini juga spot foto menarik bagi wisatawan.
"Konsep kami adalah 'dari kebun ke meja', kami ingin pengunjung merasakan pengalaman durian terbaik," ujar Agung salah satu staff Bhumi Durian saat ditemui.
Proses memilih durian di Bhumi Durian sangat menyenangkan. Pengunjung bisa langsung memilih durian yang diinginkan dari rak pajangan. Setiap durian sudah dilabeli dengan jenis dan asalnya, bahkan ada juga informasi tentang rasa dominan (manis, pahit, creamy). Staf yang ramah akan membantu membelah durian dan menyajikannya di meja pengunjung. Jika ternyata rasa duriannya tidak sesuai harapan, Bhumi Durian juga menyediakan layanan ganti buah---sebuah layanan yang menunjukkan dedikasi mereka terhadap kepuasan pelanggan.
Edukasi dan Budaya Konsumsi Durian