Mohon tunggu...
Benardinus Gunawan
Benardinus Gunawan Mohon Tunggu... Saya Mahasiswa S1 Matematika

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Mesing Turing Hingga Generative AI: Evolusi Teknologi Yang Bertumpu Pada Matematika

13 September 2025   10:53 Diperbarui: 13 September 2025   09:53 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.toolshero.com%2Finnovation%2Fartificial-intelligence-ai%2F&psig=AOvVaw0mRyyuUUg

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi modern tidak bisa dilepaskan dari hadirnya Artificial Intelligence (AI). Mulai dari belanja online, asisten virtual, sampai sistem navigasi, AI sudah hadir di sekitar kita. Kemudian, muncul Generative AI yang lebih mengejutkan lagi: mesin kini mampu menulis, menggambar, bahkan menciptakan musik.

Semua itu berdiri di atas fondasi matematika. Konsep-konsep seperti aljabar linear, kalkulus, probabilitas, dan statistika adalah 'mesin tersembunyi' yang membuat AI bisa belajar dan berpikir.

2. Sejarah Perkembangan AI

AI bermula dari gagasan Alan Turing di tahun 1936 dengan konsep Turing Machine. Pertanyaan mendasar yang ia ajukan, 'Bisakah mesin berpikir?', masih relevan sampai hari ini.

Pada 1956, John McCarthy bersama koleganya memperkenalkan istilah Artificial Intelligence dalam Dartmouth Conference. Sejak itu, penelitian AI tumbuh pesat, meski sempat terhenti pada periode AI Winter. Baru pada 1990-an, AI bangkit kembali lewat pendekatan machine learning, ketika mesin mulai bisa belajar dari data.

3. Peran Matematika dalam AI

Matematika adalah fondasi AI:

- Aljabar linear mengubah data (teks, gambar, suara) menjadi vektor dan matriks.
- Kalkulus membantu proses optimasi, khususnya saat melatih jaringan saraf tiruan.
- Statistika dan probabilitas menjadi dasar algoritma pembelajaran mesin.
- Teori informasi dipakai untuk mengukur kualitas dan akurasi model.

Tanpa matematika, AI hanyalah ide abstrak tanpa nyawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun