Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dee Amigurumi: Teknik Merajut Boneka dari Jepang

22 Mei 2019   13:15 Diperbarui: 23 Mei 2019   16:39 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Siapa dari kita yang tidak tahu pola jahitan ? Pasti hampir semua dari kita mengetahuinya. Tapi pernahkah kita terpikir kalau ada teknik menjahit dari Jepang ? Teknik ini lebih menitikberatkan teknik merajut yang digunakan pada boneka. Amigurumi berasal dari dua kata, ami berati merajut dan nuigurumi berarti boneka. Jadi amigurumi bisa diartikan seni membuat boneka kecil yang diisi / stuffed doll yang berasal dari negeri Sakura. Teknik yang diakai oleh amigurumi adalah teknik dengan satu jarum. Dewasa ini banyak dipakai bukan saja untuk boneka berbentuk binatang, tapi juga buah, sayuran, dan ganci.

Dokpri.
Dokpri.
Dari Jogja sendiri ada seorang seniman rajut yang mengkhususkn diri membuat teknik dari negeri matahari terbit ini. Namanya adalah Dian Fidianingrum, dan brand yang diusungnya adalah Dee Amigurumi. Melalui tangan terampilnya terciptalah boneka unik dan apik, yang terbuat dari rajutan benang bermacam warna. Dirinya mengaku bahwa dulu ia sempat bingung, apakah mau terjun di dunia usaha rajutan atau tidak. "Saya sebenarnya suka dunia yang berbau jepang, tapi kalau disuruh memilih dunia rajutan atau meronce ?, saya lebih suka meronce. Lalu saya melihat teman saya yang membuat boneka rajut. Dan akhirnya saya fokus mengerjakan boneka rajut", timpal Dian.     

Berbicara mengenai boneka rajutan yang dihasilkan. DeeAmigurumi sendiri mempunyai sekitar lima puluh jenis boneka, namanyapun sesuai bentuknya. "Produk dari DeeAmigurumi mempunyai jenis sekitar lima puluhan, namanya juga sesuai bentuk; ada ganci, gantungan hp, boneka besar, pajangan kaktus buat home decor, hiasan pintu, hiasan mobil dan tas yang ada bonekanya", ujar Dian menjelaskan. "Untuk tiap jenis barang juga ada namanya sendiri; teddy (teddy cute, teddy embul), eureka, sheep, rabbit (rabbit cute, rabbit embul), jerapah, gajah, paus, gurita, kuda dsb". Kapasitas produksi yang mampu ditanggung DeeAmigurumi juga terbilang besar, mereka mampu mencapai angka ratusan. "Kami bisa memproduksi gantungan sekitar 500an, ganci per/bulannya bisa diangka 300 dengan beberapa model, kalau boneka paling banyak 200", terang Dian.

Dokpri.
Dokpri.
 Mengenai barang lain yang dijual oleh Dian, masih sebatas permintaan konsumen, dan ada beberapa barang yang memang selalu siap tersedia. "Barang lain masih jarang diproduksi, kecuali kalau custom. Stok kami yang selalu siap tersedia adalah ganci dan boneka', ulas Dian. Untuk menyesuaikan dengan keadaan, dan menangguk omzet yang lebih besar, Dian juga memanfaatkan hari raya. "Kami biasa untuk memanfaatkan hari besar, misalkan; Hari Raya Natal, Hari Wisuda dan Hari Valentine. Waktu hari wisuda kemarin, biasanya konsumen memesan boneka, lalu Hari Raya Natal konsumen memesan satu boneka tokoh Natal, dan ada juga kemarin yang memesan boneka pada waktu Valentine", ujar Dian yang membangun brandnya sejak 2013 ini.

Dokpri.
Dokpri.
     Bicara masalah pangsa pasar. DeeAmigurumi mempunyai pangsa pasar anak kecil dan produknya sebagai sarana interior rumah. "Kalau pangsa pasar kami lebih ke anak-anak, umur 3-4 tahun. Ada juga homedecor yang dijual ke perusahaan dan perumahan", pungkas Dian. Serapan konsumen terbesarnya adalah dari dalam negeri dan kedua dari luar negeri. 

"Konsumen kami dari dalam negeri sebesar 90%, dan dari luar negerinya 10%", ulas Dian. Harga yang ditawarkan pada konsumen tergolong bersahabat. "Barang yang kami jual relatif terjangkau,  Kalau utk ganci. mulai dari 5000-80ribu", terang Dian. Beda jenis, maka berbeda pula harganya. "Tergantung ukuran besar dan kerumitannya. Kl boneka diatas 100rb-1juta. Besarnya boneka saya satu setengah meter dan bisa dipeluk", ucap Dian.

Dokpri.
Dokpri.
     Kerajinan berbahan dasar rajutan ini juga bisa dipesan sesuai keinginan konsumen. "Bisa custom juga semuanya. Cuma kalau harga custom dengan harga yang apa adanya itu beda. Karena kalau custom saya harus cari pola dulu". Sebagi produsen DeeAmigurumi juga meyediakan jasa makloon. "Ditempat kami konsumen juga bisa pre-order, dan memesan desain item, sesuai dengan keinginannya lalu melabelinya dengan label merk mereka sendiri ", terang Dian. 

Kelebihan dari DeeAmigurumi tidak hanya sampai disitu saja, mereka juga memberikan harga khusus bagi konsumen yang memesan dalam jumlah banyak. "Kalau ganci pesan minimal bisa satu. Kalau satu lusin ada potongan 5%, kalau diatas 30 nanti ada potongan 20 %, kalau diatas 100 ada potongan 20%", ujarnya sambil memberikan penjelasan.     

Dokpri.
Dokpri.
     DeeAmigurumi sebagai produsen juga mengenalkan produknya ke luar negeri, kegiatannya ini guna menjalin relasi antara konsumen luar negeri dengan brand DeeAmigurumi. "Negara yang pernah dikunjungi DeeAmigurumi untuk pameran; Jerman (Biente), Australia, beberapa barang yang saya bawa ke luar negeri, memang diperuntukkan untuk pangsa pasar luar negeri", imbuh Dian lagi. Langkah yang ditempuh Dian dalam mensosialsisasikan brandnya tidak hanya terhenti sampai disitu. 

"Kami dalam waktu dekat juga akan memajang produk kami di Co-working space Rumah Kreatif Bersama, Jogjakarta. Beberapa event rutin di Jogja juga kami ikuti; Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), Prambanan Jazz, Pasar Kangen Jogja, CraftIna. Lalu ada juga kami berpameran di Dinas Kementrian Perindustrian dan Perdagangan, beberapa waktu lalu juga kami membuka stand acara di Mandiri Expo di Medan. Kami juga bekerjasama dengan AceHardware", terang Dian yang selalu kompak dengan suaminya.

dokpri
dokpri
Dokpri.
Dokpri.
     DeeAmigurumi bisa dijumpai di tokonya yang beralamat di Tirtodipuran dan beberapa mall di jogjakarta. "Saya membuka toko di Tirtodipuran, saya join berempat dengan teman saya. Kalau di mall itu, kami ada di Malioboro Mall, dan Jogja City Mall (JCM)", kata Dian. Sebagai pengusaha dan seniman rajut Dewi juga memberikan kiat bagi para pemula yang akan membuka usaha. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun