Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Remaja Temukan Helm Anti Ngantuk

16 November 2017   18:25 Diperbarui: 16 November 2017   19:03 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berapa banyak dari kita yang naik sepeda motor. Apalagi jaman sekarang, yang notabene kita banyak memakai sepeda motor, sebagai moda transportasi kita. Hampir sebagian besar masyarakat cenderung memilih memakai sepeda motor ketimbang mobil. SElain lebih praktis, sepeda motor dinilai juga lebih irit BBM. Tapi pernahkah terpikir oleh kita kalau saat kita menaiki sepeda motor, kita terancam oleh bahaya mengantuk ? Pasti sedikit dari kita yang kurang menyadari akan hal ini. Padahal mengantuk adalah hal yang lumrah terjadi pada kita sebagai pengemudi. Tapi akan menjadi fatal akibatnya jika kita mengantuk dan terjatuh dari kendaraan bermotor.

 Atas dasar inilah remaja asal semarang, yakni: Sindoro Sindhu Khrisna (15) menciptakan helm anti ngantuk. Ciptaanya ini dinamakan helm D-Tech. Remaja yang berasal dari SMAN 3 Semarang ini berhasil menciptakan helm berteknologi tinggi ini dengan menerapkan sesnsor gerak. Alat ini ditempelkan dibagian kiri dan kanan helm, serta diatas helm. 

Dan didalamnya juga terdapat speaker yang disetel dengan suara yang tidak terlalu keras. Fungsi dari alat ini adalah sebagai reminderjika ada kendaraan dari kanan ataupun kiri yang mendekat, maka alat ini akan merepon. Begitu juga jika pemotor mengantuk dan oleng ke kanan ataupun kekiri. Maupun tidak sadar jika ada mobil didepannya yang mengerem mendadak, alat ini akan bekerja mengeluarkan suara peringatan. Jadi kalau boleh disimpulkan alat ciptaan Sindhu, memiliki waktu dan responnya sendiri.

Karena usahanya ini Sindhu menerima medali perak, pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tahun 2014. Meski telah menciptakan D-Tech ia tidak berhenti sampai disini, ia terus berusaha menyempurnakan rancangannya. Dirinya berharap agar temuannya dapat diproduksi secara massal, ia membanderol D-Tech, secara satuannya seharga Rp 150.000,-. Tetapi jika diproduksi secara massal harganya bisa lebih murah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun