Mohon tunggu...
Akhmad Zulfikri
Akhmad Zulfikri Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Komunikasi

The best things in #life are the people you #love, the #places you've seen and the #legacy you've made along the #way Live a Life 🕺🥳 ⛹️‍♂️

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Nasibmu Merpati Airline?

14 Mei 2014   23:48 Diperbarui: 6 September 2015   12:35 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bagaimana nasibmu Merpati Airline ?

 

Setelah kita berbangga mempunyai UU Penerbangan nomer 1 /tahun 2009 , dengan lahirnya UU Penerbangan tersebut kita berasumsi iklim penerbangan di Indonesia akan membaik terutama dari segi safety serta kekuatan manajeman maskapai akan semakain handal ke depannya . Belum lagi kita didukung atmosphere pertumbuhan dalam negeri kita  menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang sustainable dalam satu dekade terakhir ini , dan hal itu berimbas juga dalam perkembangan dunia bisnis penerbangan di tanah air . Sejak tahun 2001 mulai lahir beberapa maskapai yang masih exist sampai dengan saat ini seperti Lion Air , Citilink , kemudian disusul Sriwijaya air , Express air , Air Asia Indonesia dan ada sekitar 13 maskapai berjadual lainnya , adalah sebuah berkah deregulasi bisnis penerbangan yang dibuka oleh pemerintah RI kala itu. Beberapa maskapai kelahiran era th 2000 an yang masih eksis dan sukses antara lain Lion , Wing air, Sriwijaya air, Express air, Susi air ,Tiger Mandala, Citilink ,Trans Nusa ,Sky aviation ,Avia star ,terakhir Batik air -  tentu dengan segmen marketnya yang berbeda beda sesuai dengan konsep pelayanan yang diberikan setiap maskapai , rute yang ditempuh , dan jumlah kekuatan armada yang dimilikinya. Bagaimana dengan dua maskapai plat merah yang sudah ada seperti Garuda Indonesia dan Merpati Airline yang sudah puluhan tahun lahir jauh sebelum adik adiknya didirikan .

 

Garuda Indonesia berdiri tahun 1949 dan Merpati Nusantara lahir tahun 1962. Sejauh ini Garuda Indonesia , tetap dan semakin berkibar di market domestic , dengan konsep layanan Full Service Airline , Garuda Indonesia hampir nyaris tanpa saingan berarti sampai dengan saat ini , hanya Batik air yang mungkin bisa membuat Garuda kebat kebit dalam persaingan dalam 5- 10 tahun ke depan.

 

Lalu bagaimana dengan eksistensi Merpati Airline?

 

Sejak 10 tahun terakhir ini sejalan dengan lahirnya beberapa maskapai baru yang ada di pasar persaingan seperti Lion , Sriwijaya ,Indonesia air asia , nampaknya bukan malah membuat Merpati semakin tangguh  menghadapi kerasnya persaingan , namun malah maskapai Merpati (MZ) semakin tergerus market share nya , dari tahun 1980 masih menduduki porsi market share domestic diatas 20 pct , sekarang malah menjadi hanya 1 digit saja  dan lebih parahnya lagi per 1 februari 2014 Merpati sudah tidak beroperasi di seluruh rutenya di tanah air. Tragisnya per 1 februari Merpati berhenti total terbang dan sudah 5 bulan tidak bisa menggaji semua karyawannya , Merpati tidak mampu menggaji karyawannya sejak bulan Nopember 2013 lalu. Belum lagi sikap pemerintah sampai dengan saat ini seperti tak acuh , semakin membuat Merpati terbengkalai dan rute rutenya malah diambil oleh 11 operator lainnya. Sikap pemerintah ini aneh mengingat 100% pemilik saham Merpati adalah saham Dwi warna alias milik Negara . gagalnya membenahi Merpati menurut saya adalah juga kegagalan dari pemerintah yang mempunyai fungsi melakukan pembinaan peruhsaan BUMN nya.  Bukankah amanat Undang Undang dan UU BUMN itu sendiri semua kekayaan bumi , air , udara (dalam hal ini potensi penerbangan Niaga ) harus menjadi manfaat utama bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk BUMN Penerbangan harus menjadi agent of change  termasuk menghubungkan daerah terpencil untuk mendorong pergerakan manusia dan angkutan barang guna mengakselesari pembangunan Indonesia , disnilah letak penting peranan maskapai Merpati airline yang sudah melayani daerah sulit di Indonesia sejak tahun 1962 lalu dan secara tragis terhenti Bulan Februari 2014 karena pemerintah acuh tak acuh dengan kedaan yang membelit Merpati Airline.

 

 

 

Dimana letak titik krusialnya , padahal brand MZ ternama.

 

Sudah menjadi rahasia umum setiap pergantian CEO di MZ tidak banyak menolong keadaan MZ yang selalu mengalami bleeding keuangan dalam satu dekade ini .Didepan mata kita tahun 2015 Indonesia harus menghadapi era global liberalisasi dunia bisnis penerbangan minimal pada level Asean yang kita sudah paham akan memasuki ASEAN Open sky pada tahun 2015 dengan prediksi jumlah penumpang udara di Indonesia saja akan menembus angka 100 juta. Dengan mayoritas mengandalkan pada pesawat buatan China MA 60 turbo propeller peninggalan pembelian era direksi lama serta beberapa Boeing narrow body 737 klasik nampaknya  Merpati harus bertarung di market penerbangan dengan adik-2nya yang memakai fleet yang relative lebih baru dan handal, lihat saja Lion dengan B 737/900ER , Sriwijaya sudah memakai beberapa 737/900  nya Lion air  Citilink dan Tiger Mandala memakai armada Airbus AB 320 brand new , belum di rute perintis dan Indonesia timur pelosok papua dan ambon , market share merpati juga mulai digerus oleh Susi air dengan semua armadanya small aircraft nya yang all brand new memakai merk Grand Caravan , dan Piaggio aircraft buatan USA. Sejauh ini memang kinerja Merpati masih ter seok seok , dan puncak krisisnya , pasokan avtur dari Pertaminan di hold untuk beberapa kota penerbangan karena hutang MZ ke Pertamina sudah melebihi kesepatan , melebihi 100 milyar , sudah menembus 120 milyar.

 

Dalam kasus di Merpati sebetulnya   dengan kekuatan dan harta yang menjadi prinsip dasar bisnis penerbangan yakni networking (rute) dan fleet (armada) seperti dibawah ini :

Armada Merpati Nusantara Airlines

 

Pesawat

Berdinas(

Laik terbang)

Pesanan

Kapasitas

Rute

Catatan

 

C

Y

Total

 

Boeing 737-300

4

-

135

135

Domestik dan internasional

 

 

Boeing 737-400

4

-

8

150

158

Domestik dan internasional

 

 

Boeing 737-500

1

0

118

118

Domestik dan internasional

Grounded

 

Airbus A320-200

-

6

0

180

180

Domestik dan internasional

Juni 2013

 

CASA C 212

3

0

20

20

Domestik

 

 

De Havilland Canada DHC-6 Twin Otter

4

0

20

20

Domestik

 

 

Xian MA60

11

0

0

56

56

Domestik

 

 

Total

26

6

Update per : Juni 2013 wikipedia

 

 

 

 

Ada 26 pesawat dan 66 rute -sudah 20 rute yang dipangkas  oleh direksi lama , itu sudah menjadi asset yang luar biasa bagi Merpati untuk bangkit lagi .Merpati memang masih terbebani dengan hutang yang luar biasa besarnya melebihin asset nya , hutangnya 6,2 trilyun  .Namun sebagai alat transportasi yang sangat diperlukan untuk Negara kepulauan yang besar seperti Indonesia ini , dan transportasi yang cepat untuk memfasilitasi kecepatan pertumbuhan Indonesia di masa depan utamanya di kepulauan kepulauan Indonesia Timur , maka selayaknya pemerintah RI semua stake holder baik itu parlemen , eksekutif (kantor BUMN dan Kementrian Perhubungan ) perlu memberikan opsi penyelamatan ke Merpati .

 

Kenapa Merpati harus  perlu dibantu semua stake holder ?

 

Era saat ini yang merupakan era borderless juga dalam bidang transportasi udara serta kita menghadapi era liberalisasi  , maka tak pelak Negara Indonesia sangat memerlukan maskapai BUMN yang sudah ada ini menjadi sangat kuat di wilayah udaranya sendiri paling tidak. Kita sudah melihat 2 maskapai swasta lokal sudah sebagian sahamnya dimiliki oleh Negara asing , contoh saja Indonesia air asia 49 pct sahamnya dimiliki oleh Malaysia yang dulunya asli milik maskapai Indonesia yang merupakan re inkarnasi dari AWAIR _ Air wagon airline , dan Tiger Mandala , dulunya bernama Mandala airline ,karena saat ini sebagaian sahamnya dibeli Tiger air Singapore lalu menjelma menjadi Tiger air dan Batavia air pun nyaris dibeli asing, . Kalau kita semua regulator ,DPR, rakyat  tidak peduli  sama sekali dan membiarkan persaingan maskapai nasional terjerumus dalam ekonomi liberal maka tidak mungkin bila Merpati sebagai jembatan nusantara akan tergerus oleh persaingan yang sangat bebas dan akan kelindas oleh proses liberalisasi .

 

Memproteksi 2 maskapai nasional Garuda dan Merpati utamanya adalah salah satu juga dalam rangka memperkuat fungsi pertahanan dari sisi Epoleksusbud (ekonomi , politik ,sosail , budaya ) apalagi selama ini Merpati sudah akrab dan mempunyai skill dan networking dan branding yang bagus di wilayah Indonesia Timur , artinya misi membantu Merpati sejalan juga dengan spirit mengembangkan dan mempercepat pembangunan di Indonesia Timur dalam program MP3EI Indonesia wilayah Timur , dan alat transportasi faktor penting untuk mempercepat semua proses pembangunan itu . Daripada membangun sebuah maskapai baru yang modal awalnya secara textbook menelah 4 trilyun dengan pengalaman yang baru , saya rasa lebih rasional bila dana sebesar itu untuk menyehatkan maskapai plat merah kita Merpati . Tentu bila semua stake holder sudah mau berkomitmen membantu Merpati , kalangan manajemen dan semua staff MZ juga harus tahu diri , introspeksi untuk bekerja lebih keras dan professional di kedepankan mengingat semua maskapai di Indonesia saat ini sedang berkompetisi secara ketat dan pengaruh factor ekstenal harga avtur dan depresiasi rupiah terhadap dollar yang juga menjadi momok menakutkan bagi dunia penerbangan saat ini di Indonesia .Kuncinya semua jajaran Merpati harus bekerja extraordinary , mempunyai sense of crisis di semua lini , menciptakan musuh bersama seperti  meraih kepercayaan kembali pelanggannya , mengurangi beban hutang dengan menaikkan seat load factor dan weight load factor sehingga revenue juga meningkat dan harus kreatif menciptakan peluang seperti yang sudah ada selama ini KSO Kerjasama operasi dengan Pemda-2 yang tiap kabupaten adalah salah satu terobosan jitu disamping misalnya merebut charter flight untuk angkutan kampanye Pemilu mendatang , merebut feeder angkutan haji ke embarkasi dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun