Jakarta, 12 Februari 2025 – Dengan perkembangan pesat teknologi, Internet of Things (IoT) menjadi salah satu solusi utama dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan hidup. Salah satu terobosan inovatif di bidang ini adalah "Air Immortal," sebuah sistem pemantauan kualitas udara berbasis IoT yang dikembangkan oleh Bella Nabila, mahasiswi Teknik Elektro Universitas Al Azhar Indonesia, dalam program Studi Independen Bersertifikat MySkill di PT Linimuda Inspirasi Negeri.
Pemanfaatan IoT untuk Kualitas Udara yang Lebih Baik
Program pelatihan ini berlangsung selama lima bulan, dari Februari hingga Juni 2024, dengan melibatkan 50 peserta yang mendapatkan pembelajaran intensif mengenai:
- Konsep dasar Internet of Things (IoT) dan penggunaan ESP32
- Integrasi sensor dan aktuator dalam sistem IoT
- Teknologi konektivitas dan platform IoT
- Implementasi IoT dalam berbagai sektor industri
- Pengembangan proyek berbasis IoT secara langsung
Didampingi oleh mentor dan dosen pembimbing, peserta tidak hanya memperoleh wawasan teori tetapi juga pengalaman langsung dalam merancang dan menerapkan solusi berbasis IoT.
Proyek Air Immortal: Pemantauan Udara Secara Real-Time
Sebagai hasil dari pelatihan ini, Bella dan timnya menciptakan "Air Immortal," sebuah sistem yang memungkinkan pemantauan kualitas udara dalam ruangan secara real-time. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk memberikan data akurat mengenai kondisi udara sehingga penghuni ruangan dapat lebih waspada terhadap polusi yang mungkin terjadi.
Sistem ini menggunakan sensor yang terhubung dengan microcontroller ESP32, yang kemudian mengirimkan data ke platform Blynk. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengakses informasi mengenai kualitas udara di lingkungan mereka secara mudah dan cepat.
"Kami berharap sistem ini bisa menjadi solusi yang membantu menjaga kualitas udara di lingkungan dalam ruangan, baik di rumah, kantor, maupun tempat umum lainnya," ujar Bella.
Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan
Selama pengembangannya, tim menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatkan akurasi sensor dan menjaga kestabilan konektivitas sistem. Untuk mengatasi hambatan ini, mereka melakukan berbagai optimasi seperti kalibrasi sensor secara berkala serta peningkatan efisiensi perangkat lunak guna memastikan data yang dihasilkan lebih akurat dan sistem bekerja dengan optimal.
Kesimpulan dan Harapan Masa Depan