Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang berbeda dari anak pada umumnya, termasuk dalam aktivitas dan benda yang mereka gunakan sehari-hari. Salah satu cara efektif untuk mendukung perkembangan mereka adalah melalui permainan, yang dapat merangsang kemampuan kognitif dan motorik.Â
Play therapy atau terapi bermain merupakan pendekatan psikologis yang memanfaatkan aktivitas bermain sebagai media untuk mengekspresikan perasaan, mengasah keterampilan sosial, serta meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik anak secara menyenangkan dan tanpa tekanan. Menurut Hillman (2018) mencatat bahwa play therapy memberikan manfaat penting bagi anak-anak di sekolah, antara lain: (1) mempererat hubungan antara anak dengan guru dan teman sebaya; (2) mengurangi masalah emosi, perilaku, dan hambatan sosial dalam proses belajar; (3) meningkatkan kemampuan penyesuaian diri anak di kelas; (4) meningkatkan kemampuan komunikasi dan kesadaran emosi.
Beberapa strategi inovatif dalam play therapy untuk anak berkebutuhan khusus meliputi:Â
1. Penggunaan Boneka Puppet untuk Interaksi Sosial
 Boneka puppet digunakan sebagai alat untuk membantu anak dengan disabilitas intelektual mengekspresikan emosi dan belajar berinteraksi secara bertahap dengan teman sebaya. Metode ini terbukti efektif meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dan mengurangi perilaku pasif (Gobel, S. R., & Suharsono, Y. 2024)
2. Â Terapi Bermain Puzzle untuk Stimulasi Kognitif dan MotorikÂ
Permainan puzzle dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif pada anak. Aktivitas ini juga mampu memberikan suasana baru bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk bermain serta memecahkan suatu masalah dengan menyelesaikan permainan puzzle tersebut (Widadi, 2023).Â
3. Konseling Kelompok Berbasis Terapi Bermain AsosiatifÂ
Terapi bermain dalam kelompok dengan variasi permainan yang sesuai kebutuhan membantu anak mengembangkan kemampuan komunikasi, empati, dan kerja sama, sekaligus memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan (Utomo, 2021).
4. Integrasi Permainan Tradisional dalam Terapi BermainÂ