Mohon tunggu...
Belinda JK
Belinda JK Mohon Tunggu... -

Kuli nulis yang terus semangat belajar di dunia kepenulisan, dll. Perpustakaannya besar temans, banyak seru yang harus dipelajari dan dinikmati. Semoga tulisan-tulisan ini bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ekspedisi Luwu Timur

7 September 2010   13:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Luwu Timur, begitu ia dikenal meski tak banyak orang Indonesia mengetahui keberadaannya.  Luwu Timur merupakan subdistrik yang berada di Sulawesi Selatan dan memiliki ibu kota bernama Malili.  Dia adalah sebuah tempat ber"title" KABUPATEN. Beberapa waktu yang lalu, penulis menyempatkan diri datang kesana dalam rangka pelantikan Bupati Luwu Timur masa jabatan 2010 - 2015.  Pada masa jabatan ini , Kabupaten Luwu Timur kembali mendapatkan Andi Hatta Marakarma menjadi Bupati. Tak hanya memenuhi undangan pelantikan, penulis juga sempat berkeliling seputar Kota Malili, Soroako, Bone-Bone.  Kata-kata seperti "WOW!". "LUAR BIASA!", "FANTASTIK" tak ayal keluar dari mulut secara spontan.  Bagaimana tidak?  Ternyata kekayaan alam bumi Indonesia di Luwu Timur ini luar biasa DAHSYATnya. Dengan keberadaan alam yang masih sangat natural, Luwu Timur juga diberi kemegahan lain berupa danau - danau terkenal di dunia.   Sebutlah sebuah danau yang bernama DANAU MATANO.  Danau ini adalah salah satu DANAU TERDALAM di DUNIA juga merupakan danau TERDALAM se- ASIA TENGGARA.  Airnya jernih dan memiliki kedalaman kurang lebih 600 meter. Untuk menikmati Danau Matano ini beberapa tempat menyediakan dermaga bagi para peminatnya.  Mereka acap kali menyebut kegiatan ini dengan istilah "RAFTING" - yakni berlayar menggunakan perahu berbentuk persegi empat yang model atapnya segitiga seperti atap rumah.  Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh banyak orang.  Ya!  karena muatan boat raft ini pun cukup banyak. [caption id="attachment_252544" align="aligncenter" width="300" caption="Saat Rafting di Matano"][/caption] [caption id="attachment_252549" align="aligncenter" width="300" caption="Menyempatkan berdokumentasi saat rafting"][/caption] Selain Danau Matano, penulis juga menyempatkan diri untuk bertandang ke Danau Towuti - yang notabene lebih sering terucap orang-orang dibanding Danau Matano.  Mengapa?  Karena seringnya danau ini dipergunakan sebagai media penyeberangan antara Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tenggara.  Pada waktu-waktu tertentu kita akan melihat beberapa kapal besar yang terbuat dari kayu berisikan penumpang untuk dibawa menyeberang. Meski begitu pemandangan di Danau ini pun tak kalah menarik.  Disekitar danau ini adalah pemukiman penduduk yang juga bermata pencaharian sebagai petani merica.  Dengan mudahnya mata ini juga mendapati rumah-rumah panggung yang berderet.  Danau Towati ini juga merupakan danau air tawar terluas kedua setelah Danau Toba. [caption id="attachment_252553" align="aligncenter" width="300" caption="Yang hinggap di dekat dermaga"][/caption] [caption id="attachment_252557" align="aligncenter" width="300" caption="Katinting di tengah Towuti"][/caption] "Indonesia oh Indonesia begitu menawannya kamu,...membuat orang-orang terkagum dengan hartamu".  Begitulah untaian kata-kata yang saling berlomba untuk segera disebarkan pada sebanyak-banyak manusia. Selain kedua danau tadi, dalam perjalanan penulis menemukan sesuatu yang unik, tak biasa dijumpai ato dilihat di jalanan yakni air gunung yang keluar dari dinding - dinding batu dalam perjalanan dari Soroako menuju Malili - begitu juga sebaliknya.  Air ini mengalir berupa air terjun kecil yang mempunyai daya pikat tersendiri bagi para pengguna jalan.   Air ini terlihat sangat jernih dan menyegarkan, tak heran karena berasal dari gunung - gunung yang mengelilingi daerah ini. [caption id="attachment_252571" align="aligncenter" width="225" caption="Air Gunung di beberapa titik perjalanan arah Soroako - Malili dan sebaliknya"][/caption] Hal lain yang menarik dan patut dicontoh oleh kita yang berada di pulau Jawa yakni kebersihan yang diterapkan pada sungai di Malili Kota.  Meskipun tak jernih, namun sungai ini BEBAS SAMPAH dan BAU TAK SEDAP.  Begitu dijaga dengan berbagai pelarangan membuang sampah ke dalam sungai.  Sehingga membuat kita yang melihatnya merasa nyaman dengan keberadaan sungai tersebut. [caption id="attachment_252577" align="aligncenter" width="300" caption="Sungai di Malili Kota - angle 1"][/caption] [caption id="attachment_252578" align="aligncenter" width="300" caption="Bersihnya Sungai di Malili Kota"][/caption] Selesainya perjalanan penulis saat itu diakhiri dengan penjepretan Malili Kota dari daerah yang lebih tinggi.  Daerah ini dikenal dengan sebutan Batu Merah - tempat dimana kita bisa melihat dan menikmati lanskap Malili Kota. Begitulah sejumput cerita yang saya bagikan dalam ingatan hangat dari Bumi Luwu Timur dengan keragaman wisata yang memukau.  Selamat menikmati :) . [caption id="attachment_252579" align="aligncenter" width="300" caption="Lanskap Malili Kota dari Batu Merah"][/caption] artikel dan foto oleh : Belinda JK, Agustus 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun