Minggu, 31 Juli 2023
Pukul 15:00- Selesai
Oleh: Belasius Pantur
Bukan suatu hal yang baru apabila para pedagang mengalami persoalan dan kesulitan. Hal itu juga dialami oleh para pedagang yang berjualan di Pusat Belanja Nanjung Endah Pantai Timur Pangandaran. Kesulitan yang mereka hadapi adalah penurunan pendapatan lantaran minimnya para pengunjung, tempat berjualan yang kurang tertata, dan kurang tertibnya para pedagang asongan yang tidak diperbolehkan masuk ke zona yang telah ditetapkan.Â
Hal ini diketahui ketika Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan (FF UNPAR), sehubungan dengan program Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) yang diselenggarakan oleh UNPAR, melakukan diskusi bersama 14 para pedagang yang berjualan di Pusat Belanja Nanjung Endah (Minggu, 31 Juli 2023). Dari semua masalah yang ada, para pedagang lebih menyoroti persoalan pendapatan yang menurun, khususnya pasca relokasi.Â
Diskusi yang diinisiasi oleh mahasiswa FF UNPAR tersebut berlangsung cukup lama. Setiap pedagang; toko baju, elektronik, mamin (makanan dan minuman), dan pedagang ikan asin diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya dan mengutarakan pendapatnya.
Mengutip kata-kata dari salah satu pedagang bahwa sebenarnya dirinya tidak keberatan dengan program relokasi yang dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya sangat baik dan bagus, yakni supaya panorama pesisir pantai Pangandaran terlihat rapi dan indah. Apalagi Pangandaran merupakan salah satu daerah wisata yang cukup banyak diminati di Jawa Barat. Ia menggambarkan situasi pantai dahulu bahwa sebelum direlokasi, pantai terlihat kumuh karena sampah berserakan dimana-mana karena kurangnya kesadaran para pedagang yang berjualan di pinggir pantai dalam menjaga kebersihan. Karena program relokasi itu, sekarang pantai terlihat rapi dan bersih.Â
"Semenjak direlokasi, Saya secara pribadi mengalami kesulitan khususnya dalam hal pendapatan. Jualan tidak laku karena minimnya pengunjung. Struktur jualan kurang baik, serta tidak ada lagi ketegasan aparat dalam menertibkan para pedagang asongan yang tadinya tidak diperbolehkan jualan di sini. Melihat situasi seperti ini, tentunya saya harus bisa berbuat sesuatu demi kelangsungan hidup saya. Sehingga saya inisiatif untuk pindah dari sini dan mulai jualan di pinggir jalan. Dan Alhamdulillah sampai sejauh ini ada sedikit pemasukan", ucap seorang pedagang yang diwawancarai.
Setiap pedagang kurang lebih mengalami pengalaman yang sama, yaitu kesulitan memperoleh pendapatan. Mereka berharap agar pemerintah dapat melakukan sesuatu khususnya menata kembali bentuk bangunan dan struktur jualan sesuai dengan yang disepakati saat awal mula melakukan sosialisasi relokasi, serta para pedagang asongan yang berjualan di luar bangunan pasar dapat ditertibkan kembali sesuai dengan zona yang telah ditentukan.
Belasius Pantur
Mahasiswi Fakultas Filsafat Universitas Katolik ParahyanganÂ